SuaraJogja.id - Dunia maya sedang dihebohkan dengan salah satu film karya anak bangsa berjudul Tilik. Film pendek Jogja yang diproduksi Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan DIY tersebut berhasil merebut perhatian penonton. Berikut ini sinopsis film Tilik.
Tidak hanya masyarakat biasa, sutradara ternama seperti Joko Anwar dan Ernest Prakasa turut memberikan komentar dan apresiasi terhadap film arahan Wahyu Agung Prasetyo yang sudah mendapatkan sejumlah penghargaan itu.
Film yang mengambil latar tempat di Bantul dan Sleman ini diproduksi pada 2018 lalu. Sementara, masyarakat mulai bisa menyaksikan film berdurasi 30 menit ini setelah secara legal diunggah ke YouTube pada 17 Agustus 2020 kemarin.
"Tilik" dalam bahasa Jawa memiliki makna "menjenguk". Film ini memang menceritakan perjalanan sekelompok ibu-ibu yang tinggal dalam satu desa untuk menjenguk kepala desa yang tengah dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Kocak hingga Bijak Film Tilik, dari Bu Tejo Sampai Minto
Selayaknya orang desa di kawasan Jogja, mereka beramai-ramai pergi ke rumah sakit menggunakan truk milik sesama warga. Terdapat lebih dari 10 orang berdiri di bak truk selama perjalanan ke rumah sakit, setelah diajak Yu Ning, yang mendapat secuil kabar tentang Bu Lurah dari seorang tetangga bernama Dian.
Dalam perjalanan, salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan masyarakat, Bu Tejo, asyik membicarakan mengenai Dian, yang merupakan kembang desa di lingkungannya. Gadis itu diperbincangkan karena parasnya yang membuat para suami di desa gemar memandanginya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Facebook dan kabar burung, Bu Tejo juga menyebut Dian sebagai wanita tidak benar. Cara Bu Tejo memprovokasi ibu-ibu lainnya untuk mendukung ceritanyalah yang membuat banyak penonton geregetan.
Namun, tidak semua ibu-ibu dalam truk tersebut setuju dengan perkataan Bu Tejo. Ada Yu Ning, yang merasa kurang setuju dan tidak nyaman dengan perkataan Bu Tejo. Beberapa kali Yu Ning mencoba mengingatkan Bu Tejo untuk menjaga ucapannya.
Mereka berdua bahkan sempat bertengkar karena mempertahankan pendapat masing-masing. Selain gemar membicarakan aib tetangga, karakter Bu Tejo juga digambarkan sebagai orang yang suka pamer harta, sehingga cukup mengusik Yu Ning.
Baca Juga: Diprediksi Puncak Kemarau, Agustus Ini Jogja Tetap Berpotensi Diguyur Hujan
Hal itu terlihat dari banyaknya perhiasan yang ia gunakan meski hanya pergi menjenguk orang yang sedang sakit. Bu Tejo juga ringan tangan mengeluarkan uang sekaligus mempromosikan suaminya sebagai bakal calon lurah baru.
Berita Terkait
-
Mengenal 'Yu', Sapaan Umum Wujud Kerukunan dalam Masyarakat!
-
Film Bu Tejo Sowan Jakarta: Komedi Ringan dengan Pesan Moral
-
Review Film Bu Tejo Sowan Jakarta, Komedinya Receh tapi Kocak!
-
Tayang Hari Ini 18 Januari 2024, Sinopsis Film Bu Tejo Sowan Jakarta
-
Tayang Hari Ini, Intip Sinopsis Film Bu Tejo Sowan Jakarta
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital