SuaraJogja.id - Pesawat berjuluk Gatotkaca dengan nomor seri N-250 di tahun ini memasuki masa purna tugas. Pesawat rancangan BJ Habibie tersebut meninggalkan berjuta kenangan, termasuk bagi Chris Sukarjono.
Pria yang kini menginjak usia 81 tahun tersebut menjadi saksi ketika embrio Gatotkaca tengah dirancang hingga akhirnya laik terbang.
Ya, pria kelahiran Bantul 17 Mei 1939 ini kala itu merupakan captain pilot yang tergabung dalam proyek pengembangan N-250.
Ia berkisah, saat itu terdapat beberapa prototipe yang akan dikembangkan. Namun hanya prototipe (PA-01) yang selesai dikerjakan dan segera diuji coba.
Chris mengenang mendapat kesempatan menerbangkan pesawat karya anak bangsa itu pada perayaan HUT RI ke-50, yakni di tahun 1995. Kala itu merupakan penerbangan uji coba untuk pertama kalinya.
"Ini merupakan prototipe pertama yang sebelumnya tidak ada. Semuanya dibangun dengan hal baru, baik organ dalamnya dan konstruksinya," ungkap Chris Sumarjono ditemui saat peresmian Pesawat N-250 Gatotkaca di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Rabu (26/8/2020).
Ditunjuk untuk menerbangkan Prototipe 01, Chris awalnya tidak menyangka. Pria yang saat itu masih bertugas di TNI Angkatan Udara (AU), mendapat panggilan dan ditunjuk untuk menerbangkan N-250 Gatotkaca.
"Tidak ada seleksi khusus, jadi langsung ditunjuk untuk menerbangkan pesawat itu. Jadi saya dari TNI AU dan saat itu IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia) belum banyak memiliki pilot. Akhirnya saya ditunjuk," katanya.
Ia menjelaskan memang hanya beberapa orang saja yang mendapat pelatihan untuk menerbangkan N-250. Pasalnya pesawat jenis fly by wire yang sistem kendalinya dilakukan secara manual ini tidak banyak yang bisa mengoperasikan.
Baca Juga: Biar Nyaman Wisata New Normal, DISPAR DIY Luncurkan Jogja Clean an Safe
Chris mengaku sudah 25 tahun tak menyentuh pesawat yang menjadi tonggak sejarah kedirgantaraan Indonesia tersebut. Meski begitu, sayup-sayup dalam ingatannya ia masih bisa merasakan bahwa mengemudiakn pesawat karya anak bangsa ini memang berbeda dengan pesawat yang pernah dia terbangkan.
"Rasanya memang sudah sangat lama sekali tak duduk di kokpit pesawat. Jadi memang (kendali pesawat) agak berat. Tapi dari berat itu semuanya dan sistem kendali terasa lebih mulus," katanya.
Chris melanjutkan bahwa menerbangkan pesawat karya bangsa Indonesia ini paling berbeda sendiri. Pria yang juga melanglang buana di bidang penerbangan itu mengaku telah menerbangkan lebih kurang 20 pesawat yang berbeda.
"Ada sekitar 20 pesawat yang saya terbangkan selama bertugas. Seperti jenis Airbus, Boeing, termasuk N-250 ini. Tapi ini (Gatotkaca) jelas yang paling berkesan," terangnya.
Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang hadir dalam peresmian N-250 Gatotkaca, berharap dengan dipensiunkannya burung besi berwarna putih dengan garis biru ini bisa menjadi pengingat sejarah kedirgantaraan Indonesia.
Ia berharap, meski diletakkan dalam museum, keberadaan pesawat Gatotkaca bisa dijadikan ajang belajar dan menumbuhkan motivasi serupa yang pernah dilakukan Mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya