SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 yang melanda DIY dan sekitarnya berdampak besar bagi para pengusaha kecil. Salah satunya seperti Lembaga Pendidikan Gerabah Nangsib Keramik yang berada di Kasongan, Bantul milik Dicky Bisma Saputra (23).
Lembaga yang bergerak pada pendidikan membuat gerabah untuk wisatawan ini sudah beberapa bulan terakhir tidak menerima kunjungan tamu.
"Kita terakhir menerima rombongan dari Lampung tanggal 14 Maret kemarin. Sampai sekarang belum ada lagi rombongan lain yang datang," ujar Bisma, Rabu (16/9/2020).
Bisma mengatakan meski sudah lama tak menerima rombongan lagi namun pihaknya masih tetap melayani keluarga yang datang. Hal itu juga sebagai begian dari aturan pemerintah terkait dengan hanya diperbolehkan mengumpulkan massa kurang dari 30 orang.
Padahal sebelum pandemi Bisma bisa menerima sekitar 500-700 orang setiap rombongan yang datang untuk berlatih membuat gerabah. Dikatakn Bisma, jumlah orang yang datang setiap kunjungan akan berbeda-beda tergantung oleh paket wisata yang dipilih.
"Keluarga masih ada yang datang. Untuk tahun depan rombongan juga sudah mulai booking, tapi sampai akhir tahun ini masih kosong," ungkapnya.
Bisma yang menciptakan kegiatan kelembagaan pendidikan ini setelah lulus SMA mengaku sudah sejak awal tertarik untuk mengenalkan lebih luas kerajinan gerabah kepada masyarakat luas. Menurutnya potensi industri gerabah yang ada di Kasongan sendiri bisa lebih dimaksimalkan.
Salah satunya dengan lembaga pendidikan pembuatan gerabah tersebut menjadikan industri gerabah di Kasongan ini tidak hanya sebagai tempat belanja tapi juga untuk tempat edukasi. Sekaligus juga memberdayakan masyarakat untuk lebih melatih mereka menerima dan melayani tamu dari luar yang berkunjung.
"Kelembagaan ini menjadi batu loncatan untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk kegiatan di luar kelas. Lembaga yang sudah berbadan hukum nantinya juga bisa membantu beberapa sekolahan yang masih tertinggal untuk penilaian akreditasinya," ucapnya.
Baca Juga: 2 Bapaslon Pilkada Bantul Lolos Tes Kesehatan, Masih Harus Lengkapi Berkas
Pria asli Kasongan ini menuturkan banyak manfaat yang bisa didapat ketika berlatih membuat gerabah. Misalnya saja jika pendidikan ini diberikan kepada anak-anak yang masih berada di tahap perkembangan atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), secara tidak langsung kegiatan tersebut akan melatih motorik halus mereka.
Selain itu jika diajarkan kepada kalangan anak-anak SD, SMP hingga SMA, di samping menumbuhkan kreativitas juga dapat melatih perasaan. Pasalnya menurut Bisma, salah satu kunci pembuatan gerabah sendiri adalah kesabaran.
Kendati lembaga pendidikan pembuatan gerabah miliknya sedang meredup, Bisma mengaku justru industri gerabah malah meningkat di era pandemi sekarang ini. Hal itu tidak lepas dari pesanan berbagai pihak yang menggunakan gerabah sebagai fasilitas penunjang protokol kesehatan semisal wastafel, padasan dan berbagai jenis lainnya.
"Sekarang bentuk pot juga sedang naik, mungkin karena work from home atau seperti apa jadi cari kegiatan di rumah. Banyak pesanan berbagai ukuran dan bentuk," tuturnya.
Hal itu juga sejalan dengan pesanan ekspor yang mulai kembali bangkit. Tidak dipungkiri bahwa beberapa waktu lalu atau tepatnya satu bulan setelah virus corona ditetapkan sebagai pandemi memang ada pembatasan tersendiri dalam melakukan ekspor.
Bisma mengungkapkan ada karakteristik tersendiri terkait dengan jenis produk yang dipasarkan melalui ekspor dan lokal. Hal itu nantinya akan memengaruhi daya beli setiap pelanggan di wilayah berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri
-
Pemilik Resto Diperiksa, Fakta Baru di Balik Tewasnya Bocah Tertimpa Kentongan di Kulon Progo