Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 22 September 2020 | 12:25 WIB
Butet Kartaredjasa membawakan monolog di kanal YouTubenya. - (YouTube/Butet Kartaredjasa)

SuaraJogja.id - Seniman Butet Kartaredjasa mengunggah video baru di kanal YouTube-nya. Mengunggah konten Butet Nggrundel, pria berkacamata ini menyoroti beberapa kebijakan yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam tayangannya, Butet memperlihatkan dirinya tengah melakukan monolog. Ia berbicara sendiri sambil melakukan interaksi tatapan dengan kamera. Ia mengkritik gaya kepemimpinan salah satu pejabat daerah dengan menganalogikan dirinya sebagai pemimpin itu.

"Saya sekarang sedang jadi pemimpin, tapi apes banget, pemimpin yang sedang dikutuk," ujar Butet.

Butet menyebutkan bahwa dirinya tengah mendapatkan kutukan untuk selalu benar. Segala omongan, perbuatan, dan pikiran Butet, meskipun keliru ataupun ngawur, akan selalu dibenarkan. Meskipun bagi orang selalu benar itu menyenangkan, tetapi untuknya, itu menimbulkan perasaan sedih karena salah tapi dibenarkan.

Baca Juga: Alasan Anies Sebut Jakarta Tak Berpeluang Banjir Meski Katulampa Siaga I

Selalu dianggap benar, Butet merasa seakan dirinya bukan lagi manusia. Selanjutnya, anak seniman Bagong Kussudiardja ini memberikan contoh kebijakannya yang ngawur, tetapi banyak dibenarkan, yakni mengizinkan pesepada untuk masuk ke jalan tol.

"Lama-lama saya jadi percaya bahwa saya manusia terpilih. Manusia super cerdas yang tidak pernah salah," ujar Butet.

Peraturan lainnya yang ia jadikan contoh adalah kebijakan untuk memasukkan orang-orang yang melanggar protokol kesehatan ke dalam peti mati. Sayangnya, peraturan itu tidak berhasil karena mungkin orang-orang sadar bahwa mati adalah keniscayaan.

Butet Kartaredjasa membawakan monolog di kanal YouTubenya. - (YouTube/Butet Kartaredjasa)

Lihat monolog Butet selengkapnya DI SINI.

Kemudian, Butet juga membahas mengenai peristiwa meninggalnya Sekda DKI Jakarta akibat virus corona. Jika dalam regulasinya, setiap jenazah pasien Covid-19 harus langsung dimakamkan, tetapi jenazah Sekda DKI Jakarta justru dibawa ke balai kota terlebih dahulu untuk dilakukan penghormatan terakhir.

Baca Juga: Libatkan 241 Pekerja, Barak TNI di Sleman Ditargetkan Selesai Setahun

Meskipun sempat beberapa kali mendengar gunjingan dan kritikan dari orang lain, tetapi,pada akhirnya, orang-orang itu tetap menurut kepadanya. Begitulah Butet sebagai orang cerdas yang dikutuk untuk selalu benar.

"Kenapa saya selalu dibenarkan meskipun terkadang keputusan saya menjengkelkan," imbuh Butet.

Butet tidak tahu apakah kutukan itu akan terus ia bawa hingga ke masa depan, atau ia akan menyadari bahwa sebagai manusia terkadang juga memiliki sifat bodoh dan salah.

Terakhir, Butet menutup video monolognya dengan kata umpatan khas dirinya.

Sejak diunggah pada Minggu (20/9/2020), video itu sudah ditayangkan lebih dari 1.500 kali. Ada 175 yang menekan tanda jempol dan empat lainnya tidak menyukai.

Dari beberapa komentar yang ditinggalkan, warganet ikut tertawa dan memuji penampilan Butet, dan ada sedikit yang ingin memberikan pembenaran.

Load More