Melalui kawasan Kotagede, wisatawan juga bisa melihat pengrajin industri perak yang terkenal. Kemudian industri oleh-oleh khas Yogyakarta seperti yangko, roti kembang waru, sirup, hingga produk coklat.
Wisatawan juga bisa menyusuri sungai melihat eksotisme jalan-jalan pinggir. Tidak hanya mengamati kehidupan masyarakat sekitar, wisatawan bisa sekaligus berkuliner di tepi sungai atau naik perahu hingga Bendung Lepen.
"Rute kedua adalah rute Tilik Jeron Beteng sepanjang 8,68 KM. Rute ini mulai dari Pasar Pakuncen, menyusuri kampung Ketanggungan, Sindurejan, Suryodiningratan, Magangan dan finish di Plaza Ngasem," tulis akun @pemkotjogja.
Rute ini menyusuri situs keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesepeda bisa mengulik potensi sekitar Keraton, Tamansari, Alun-alun dan sekitarnya.
Baca Juga: Petahana Berlaga di Pilkada, Staf Ahli Gubernur DIY jadi Pjs Bupati Bantul
Melalui rute ini, pesepda diajak menyusuri sungai Winongo di sisi selatan. Melewati kampung patangpuluhan yang dikenal sebagai pusat budaya, kerajinan dan kuliner. Wisatawan juga bisa melihat Bendung Tanjung menyusuri kampung Mino Julantoro.
Sementara rute ketiga dijuluki rute jajah kampung susur sungai. Rute ini berjarak sepanjang 6,55 KM di mulai dari Jalan Jendral Sudirman, menuju Jalan Gondolayu, lalu menyusuri kampung Karangwaru, kampung Bener dan berakhir di Museum Pengeran Diponegoro.
Melalui rute ini ada potensi seni budaya seperti jathilan dan atraksi rakyat Jogja yang bisa dilihat. Termasuk juga menyusuri kampung sayur yang hijau di Kota Yogya. Mulai dari kuliner, kerajinan dan oleh-oleh bisa di dapat di jalur ini.
"Kalau menyusuri di Hari Minggu juga akan bertemu Pasar Minggon Code dipinggir sungai dengan aneka kuliner masyarakat setempat," imbuh akun @pemkotjogja.
Rute keempat memiliki panjang 6,52 KM melewati bangunan Belanda kuno. Dimulai dari Museum Wiratama, bengkel kereta balai yasa hingga makam Wijaya Brata. Di rute ini pesepeda bisa menemukan kampung kerajinan yang menjadi sentra jumputan dan wayang karakter.
Baca Juga: Komunitas Rumah Dongeng Mentari, Rumah Para Pelestari Budaya Tutur
Terakhir adalah rute Taman Pintar sepanjang 6,17 KM. Berawal dari pusat kota rute ini memilik garis akhir di sisi selatan sekitar terminal Giwangan yang rencana akan dibangun menjadi Taman pintar 2. Rute ini juga akan melewati sisi selatan Sungai Code.
Berita Terkait
-
Dirut Jakpro Berkelit Saat Ditanya Alasan Belum Izinkan Warga Tempati KSB, Pramono Mau Cek Sendiri
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Daftar Harga Motor Suzuki April 2025, Lengkap Matic hingga Sport
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Denny Landzaat Pulang Kampung ke Ambon: Diarak Warga hingga Pidato Bahasa Indonesia
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia