Selain itu, labuhan kali ini juga dimaksudkan untuk mengusir corona dari Indonesia karena dengan corona yang masih melanda di tanah air, maka seluruh sendi kehidupan masyarakat terganggu. Kegiatan ekonomi berhenti begitu saja, sementara di satu sisi masyarakat yang butuh makan.
Panewu Tanjungsari Rahmadian Wijayanto menuturkan, Tanjungsari juga terdampak corona, dan kegiatan pariwisata sudah dibuka kembali dan ada aktivitas wisata, sehingga ia berharap kepada semua warga agar selalu waspada, ingat, dan berhati-hati supaya semua pantai di Tanjungsari jangan sampai tercemar corona. Ia berharap, kawasan pantai tetap aman dari pengaruh Covid19.
"Protokol kesehatan harus ditaati karena saat ini sudah ada 6 orang yang terpapar Covid-19. Oleh karena itu, pelestarian budaya seperti labuhan, rasulan, gotong-royong, musyawarah mufakat, ataupun tepo seliro juga harus dipertahankan dengan memperhatikan protokol kesehatan,"tandasnya.
Karena di masa pandemi, maka pelaksanaannya dikemas lebih sederhana. Dalam kegiatan ini undangan dibatasi hanya 30 orang. Selain itu, ada tempat cuci tangan serta peserta harus mengenakan masker supaya tidak ada cipratan dan droplet, sehingga upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan.
Baca Juga: Calon Petahana Bupati Lampung Tengah dan Istrinya Positif Covid-19
Perwakilan Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang juga cucu Sri Sultan HB X, Gusti Kukuh Hestarining, menyambut baik sikap masyarakat Pantai Baron dan sekitarnya yang tetap mempertahankan tradisi yang telah ada sejak nenek moyang mereka. Ia mengapresiasi masyarakat Gunungkidul yang masih memegang teguh tradisi budaya Jawa.
"Meski sederhana tetapi semua ubo rampe tetap lengkap," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025