Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni
Rabu, 30 September 2020 | 14:36 WIB
Ilustrasi perawatan rambut. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Saat sudah terlalu lelah, Anda mungkin suka tidur dengan rambut basah. Namun, selama ini banyak orang bilang kalau itu bukanlah kebiasaan baik karena bikin masuk angin. Benarkah demikian?

Tidur saat rambut masih basah pada dasarnya memang tidak baik, misalnya bagi kesehatan rambut dan kulit kepala. Namun, anggapan bahwa itu bisa menyebabkan masuk angin tidaklah benar.

Melansir Express, seseorang tidak masuk angin karena kedinginan, melainkan terinfeksi suatu virus. Perlu diketahui, ada lebih dari 200 virus penyebab flu di dunia dan bisa menyebar melalui tetesan di udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Virus dapat masuk ke tubuh melalui hidung, mulut dan mata. Seseorang biasa mengategorikan kondisi tubuhnya dingin bila cuaca sedang dingin atau merasakan dingin.

Baca Juga: Tak Kalah Penting, Ini Urutan Memakai Produk Perawatan Rambut yang Benar

Ilustrasi bersiap untuk tidur. (Shutterstock)

Umumnya, masalah kesehatan yang kerap terjadi di musim dingin adalah pilek. Biasanya anak-anak lebih mudah menyebarkan kuman ini saat kembali ke sekolah.

Selain itu, seseorang lebih mudah terserang pilek saat musim dingin karena sering menghabiskan banyak waktu di dalam rumah sehingga kekurangan vitamin D.

Itulah yang membuat sistem kekebalan tubuh lemah. Ada pula beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus lebih cepat menyebar pada cuaca dingin.

Hanya saja, tidur dengan rambut basah tidak akan membuat Anda jatuh sakit. Meski begitu, kebiasaan itu bisa merusak kesehatan kulit kepala.

"Masalah terbesar pada kulit kepala adalah munculnya jamur saat rambut basah. Sebab, kulit kepala adalah rumah bagi tumbuhnya berbagai jenis mikroba yang tak berbahaya, seperti malassezia globosa," ungkap ilmuwan utama untuk Head & Shoulders, Dr Rolanda Wilkerson.

Baca Juga: Punya Masalah Rambut Singa? Coba Atasi dengan Cara Ini!

Malassezia globosa adalah jenis mikroba yang bisa menyebabkan iritasi, kekeringan, gatal dan ketombe. Itulah mengapa tidur dalam kondisi rambut basah bisa menyebabkan masalah ini.

Kulit kepala yang hangat dan basah merupakan lingkungan ideal bagi tumbuhnya mikroba malassezia globosa. "Bantal bisa menahan kelembapan dan menjaga kepala tetap lembap lebih lama," jelas Wilkerson.

Wilkerson juga mengatakan, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa rambut basah lebih lemah dan mudah rusak atau patah. Rambut memang sangat rapuh dalam kondisi basah. Jika Anda banyak bergerak ketika tidur, wajar banyak rambut yang patah.

Mengikat atau menata rambut saat kondisi basah juga semakin memperburuk situasi. Hal itu akan semakin merusak setiap helai rambut.

Ilustrasi perempuan mengeringkan rambut dengan handuk. (Shutterstock) 

Walau demikian, ada orang tidak mengalami masalah apapun saat tidur dengan rambut basah. Kebiasaan ini bisa saja malah mendinginkan kulit kepala dan membantu tidur nyenyak.

Kalau terpaksa harus tidur saat rambut belum sepenuhnya kering, pastikan rambut sudah cukup dikeringkan pakai handuk. Biarkan rambut tergerai dan gunakan minyak kelapa setelah membilasnya.

Anda juga disarankan menggunakan sarung bantal sutra atau membungkus rambut dengan kain sutra untuk melindunginya dari kerusakan. Selain itu, Wilkerson menyarankan untuk melindungi kulit kepala dengan mengeringkan kulit kepala serta menggunakan sampo anti ketombe.

Load More