Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 12:59 WIB
Staf Pusdalops BPBD Bantul Fatah Hidayat - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Menjelang memasuki pergantian musim kemarau ke musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyiapkan pos-pos penjagaan untuk memantau potensi bencana di setiap wilayahnya.

Pos nantinya akan tersebar di setiap desa dengan melibatkan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Staf Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul, Fatah Hidayat, mengatakan bahwa prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan dimulai pada Oktober ini, sehingga pos-pos penjagaan tadi dibuat untuk memberikan respons cepat terkait penanganan jika memang terjadi bencana pada wilayah tertentu.

"Tiap tahun kami akan membentuk pos-pos pantauan atau siaga untuk menghadapi musim penghujan. Pos itu untuk mengawasi dan kesiapsiagaan kami terhadap potensi bencana yang mungkin saja muncul sewakt-waktu, mulai dari banjir dan angin kencang," kata Fatah saat ditemui awak media, Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Wali Kota Risma Minta Anak-anak di Rumah Saja

Fatah menuturkan, nantinya informasi bencana akan tersebar melalui pos-pos pemantauan tersebut. Melalui jaringan relawan dan pos-pos yang tersebar hampir di 75 desa itu, diharapkan penanganan bisa berjalan lebih sigap.

Ia menjelaskan, setiap daerah di Bumi Projotamansari mempunyai kerawanan atau potensi bencana masing-masing meskipun memang dapat dikatakan bahwa bencana di Bantul masih didominasi oleh banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

"Tidak bisa diprediksi mana saja daerah yang memang punya potensi lebih tinggi, tapi kami tetap siaga," ucapnya.

Fatah menambahkan, selain bersinergi dengan para relawan, pihaknya juga sudah memasang Early Warning System (EWS) di beberapa titik rawan longsor dan banjir.

Alat EWS tersebut akan mengirimkan pesan pada nomor yang sudah ditentukan untuk memberi tahu jika memang potensi bencana mulai meningkat.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Musim Hujan, BMKG Yogyakarta: Waspada Cuaca Ekstrem Pancaroba

Sementara itu, Komandan SAR DIY Distrik Bantul Bondan Supriyanto membenarkan bahwa pihaknya terus bersiaga untuk memantau setiap potensi bencana yang akan muncul.

Pihaknya terus menandai titik-titik mana saja di Bantul yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir.

"Titik rawan longsor mulai dari Bukit Bintang, Srimulyo, Piyungan, Kedungpring, Wonolelo, dan Imogiri. Lokasi itu paling diwaspadai sebab berpotensi menimbulkan korban nyawa. Kalau potensi banjir, di Imogiri yang tinggi," ujar Bondan.

Terpisah, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto akan terus melakukan kerja sama lintas sektor untuk penanganan potensi yang bakal terjadi.

Pihaknya mengharapkan adanya kerja sama dari semua pihak untuk ikut peduli dengan lingkungan sekitar.

"Perlu diwaspadai oleh semua pihak karena memang hujan sudah turun tapi belum merata. Potensi angin kencang juga dapat terjadi di peralihan musim ini," ucap Dwi.

Load More