SuaraJogja.id - Menjelang memasuki pergantian musim kemarau ke musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyiapkan pos-pos penjagaan untuk memantau potensi bencana di setiap wilayahnya.
Pos nantinya akan tersebar di setiap desa dengan melibatkan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Staf Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul, Fatah Hidayat, mengatakan bahwa prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan dimulai pada Oktober ini, sehingga pos-pos penjagaan tadi dibuat untuk memberikan respons cepat terkait penanganan jika memang terjadi bencana pada wilayah tertentu.
"Tiap tahun kami akan membentuk pos-pos pantauan atau siaga untuk menghadapi musim penghujan. Pos itu untuk mengawasi dan kesiapsiagaan kami terhadap potensi bencana yang mungkin saja muncul sewakt-waktu, mulai dari banjir dan angin kencang," kata Fatah saat ditemui awak media, Jumat (2/10/2020).
Fatah menuturkan, nantinya informasi bencana akan tersebar melalui pos-pos pemantauan tersebut. Melalui jaringan relawan dan pos-pos yang tersebar hampir di 75 desa itu, diharapkan penanganan bisa berjalan lebih sigap.
Ia menjelaskan, setiap daerah di Bumi Projotamansari mempunyai kerawanan atau potensi bencana masing-masing meskipun memang dapat dikatakan bahwa bencana di Bantul masih didominasi oleh banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Tidak bisa diprediksi mana saja daerah yang memang punya potensi lebih tinggi, tapi kami tetap siaga," ucapnya.
Fatah menambahkan, selain bersinergi dengan para relawan, pihaknya juga sudah memasang Early Warning System (EWS) di beberapa titik rawan longsor dan banjir.
Alat EWS tersebut akan mengirimkan pesan pada nomor yang sudah ditentukan untuk memberi tahu jika memang potensi bencana mulai meningkat.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Wali Kota Risma Minta Anak-anak di Rumah Saja
Sementara itu, Komandan SAR DIY Distrik Bantul Bondan Supriyanto membenarkan bahwa pihaknya terus bersiaga untuk memantau setiap potensi bencana yang akan muncul.
Pihaknya terus menandai titik-titik mana saja di Bantul yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir.
"Titik rawan longsor mulai dari Bukit Bintang, Srimulyo, Piyungan, Kedungpring, Wonolelo, dan Imogiri. Lokasi itu paling diwaspadai sebab berpotensi menimbulkan korban nyawa. Kalau potensi banjir, di Imogiri yang tinggi," ujar Bondan.
Terpisah, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto akan terus melakukan kerja sama lintas sektor untuk penanganan potensi yang bakal terjadi.
Pihaknya mengharapkan adanya kerja sama dari semua pihak untuk ikut peduli dengan lingkungan sekitar.
"Perlu diwaspadai oleh semua pihak karena memang hujan sudah turun tapi belum merata. Potensi angin kencang juga dapat terjadi di peralihan musim ini," ucap Dwi.
Berita Terkait
-
Musim Hujan Tiba, Wali Kota Risma Minta Anak-anak di Rumah Saja
-
Tak Lama Lagi Musim Hujan, BMKG Yogyakarta: Waspada Cuaca Ekstrem Pancaroba
-
Jaga Kesehatan Tubuh di Musim Hujan, Perlu Lakukan 5 Hal Ini
-
Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat Saat Musim Hujan
-
Cuaca Riau Masih Pancaroba, Cukupi Vitamin C dan D bagi Tubuh
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026