Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 20:06 WIB
Mi ayam balungan Mbah Muji Bantul - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan olahan mi kuning yang direbus di dalam air hingga mendidih lalu kemudian diguyur dengan saus kecap spesial peserta daging ayam dan sayuran sebagai pelengkap. Jika kurang, kadang seseorang bisa menambah bakso atau pangsit.

Ya, olahan mi dengan bumbu ayam spesial itu bernama mi ayam. Hampir di setiap daerah di Indonesia sudah menjamur warung-warung mi ayam, mulai dari pedagang mi ayam keliling, kaki lima di pinggir jalan, bahkan hingga masuk restoran mewah.

Jika biasanya setiap orang hanya memesan semangkuk mi ayam lalu membayar seharga kurang lebih Rp8.000-10.000, tetapi justru di warung mi ayam balungan Mbah Muji sebaliknya.

Warung yang berada di Dusun Bolon, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul itu justru tidak akan menarik uang sepeser pun kepada pelanggannya setelah makan. Bahkan pemilik warung justru akan memberi uang tunai sebesar Rp100.000.

Baca Juga: Pamer Video Jualan Mi Ayam, Hotman Paris: Khusus Janda-janda Cantik Gratis!

Namun, ada syarat yang terlebih dulu harus dilakukan oleh setiap pembeli yang makan di sana untuk mendapat hadiah uang tersebut. Syaratnya adalah, pelanggan harus bisa menghabiskan sebanyak tiga mangkuk mi ayam untuk makan tanpa membayar.

Sedangkan untuk mendapat hadiah uang, pelanggan harus menghabiskan lima mangkuk mi ayam sekaligus dalam sehari itu.

"Untuk promosi dan menarik perhatian pembeli agar mau datang dan mencoba. Soalnya memang masih terhitung baru warung ini," kata Pemilik Warung Mi Ayam Balungan Mbah Muji, Fitri Nur Hidayah, kepada SuaraJogja.id, Jumat (2/9/2020).

Mi ayam balungan Mbah Muji Bantul - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Fitri mengatakan bahwa warung mi ayam balungan miliknya baru sebulan terakhir ini saja buka. Namun akibat sepinya pengunjung, ia lantas memutar otak untuk menarik pelanggan, dan mi ayam gratis itu menjadi pilihannya.

Hasilnya, kata Fitri, sungguh di luar dugaan. Ia tak menyana, sehari saja, kini warungnya dapat menghabiskan mi sebanyak 100 porsi atau 10 kilogram di hari biasa.

Baca Juga: Berkedok Jualan Mi Ayam, Kontrakan di Cipondoh Tangerang Produksi Ekstasi

Itu belum ditambah dengan antusiasme pengunjung di akhir pekan. Jika akhir pekan atau libur tiba, 25 kilogram mi atau sekitar 250 porsi mi ayam bisa ludes dilahap pelanggan.

"Mereka, pengunjung yang datang itu, penasaran mau mencoba gratisan itu," ujarnya.

Mantan perawat di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta itu mengaku belajar otodidak untuk cara mengolah mi ayam hingga akhirnya yakin membuka warung tersebut. Warung yang diberi nama sesuai dengan nama kakeknya, Mbah Muji, itu kini tak pernah sepi dari pelanggan.

"Belum ada yang berhasil sampai sekarang yang menghabiskan lima sekaligus. Kalau tiga mangkuk sudah ada," ucapnya.

Namun memang, mi ayam milik Fitri ini sudah dikenal dengan penyajian porsinya yang tak biasa atau jumbo. Bahkan saking penuhnya, semangkuk saja memerlukan piring lagi sebagai alas untuk menampung kuah yang tak kuasa membendung toping di atas mangkuk itu.

Fitri mengungkapkan, terdapat dua menu mi ayam andalan yang dijual di warungnya: mi ayam balungan dan mi ayam toping ekstra. Pelanggan juga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, hanya perlu Rp8.000 saja per porsinya.

"Tapi kalau yang ada yang pesan lima porsi tapi habisnya hanya tiga porsi, ya dua porsi sisanya harus tetap bayar," katanya sambil sedikit tertawa.

Harga yang murah dengan kombinasi porsi yang tak wajar, bahkan jika kuat bisa mendapat hadiah, menjadikan warung mi ayam ini idaman bagi masyarakat sekitar Bantul.

Salah satunya adalah Putri, yang kebetulan sedang menyantap mi ayam toping ekstra di warung itu.

"Sudah murah dan banyak banget porsinya. Mau coba ikut tantangan itu, tapi kok lihat satu saja sudah kenyang rasanya jadi cuma makan semangkuk saja," kata Putri.

Load More