SuaraJogja.id - Gelombang aksi unjuk rasa untuk menolak pengesahan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja terjadi di berbagai wiayah di Indonesia, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berbagai elemen masyarakat pun menyerukan ajakan untuk ikut dalam demonstrasi penolakan Omnibus Law tersebut, termasuk suporter. Hal ini diketahui dalam sebuah flayer yang tersebar di media sosial.
Dalam flayer itu tercantum pula titik kumpul di Bunderan UGM, kemudian bergerak ke Gedung DPRD DIY yang dimulai pukul 09.00 hingga keadilan ditegakkan.
"#SUPORTERDIYBERGERAK. ATAS NAMA RAKYAT INDONESIA YANG TERDZOLIMI. #TOLAKOMNIBUSLAW #MOSITIDAKPERCAYA #JOGJAMEMANGGIL, MEMANGGIL SELURUH SUPORTER DI DIY 8 OKTOBER 2020. LEPASKAN ATRIBUT KLUBMU MARI BERSATU UNTUK INDONESIA," bunyi ajakan dalam flayer tersebut.
Baca Juga: PSSI: UEA Bersedia Uji Coba Lawan Timnas Indonesia U-16
Terkait ajakan aksi demonstrasi tersebut, Ketua Umum Slemania (kelompok suporter PSS Sleman), Rengga Dian Senjaya, buka suara. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak memberangkatkan secara organisasi.
Namun, apabila ada anggota Slemania yang ikut turun dalam aksi tersebut pihaknya juga tidak melarang. Sebab, Rengga menilai bahwa itu adalah hak masing-masing untuk menyampaikan pendapat.
"Secara organisasi kita tidak berangkat," kata Rengga ketika dihubungi SuaraJogja.id via WhatsApp, Kamis (8/10/2020) sore WIB.
"Tapi jika ada individu yang mau berangkat kami juga tidak bisa melarang. Itu hak pribadi masing-masing dalam memyampaikan aspirasinya," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan kelompok suporter PSS Sleman lainnya, BCS (Brigatta Curva Sud). BCS tidak berangkat secara organisasi, tetapi tidak melarang anggotanya untuk turun aksi.
Baca Juga: Cetak Brace bagi Timnas Italia, El Shaarawy: Ini Sangat Memuaskan
"Kalau secara komunitas (BCS) memang tidak pernah dibicarakan soal ajakan demo itu, tapi kami serahkan ke anggota individu masing-masing karena itu hak mereka sebagai warga negara," ujar Media Guide BCS, Andrean ‘Aan’.
"Kami tak mau dikatakan dengan yang lain bahkan politik, itu sudah komitmen BCS," tuturnya menutup.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
Viral Suporter Salat di Tribun GBK, Disebut Jadi 'Faktor X' Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta
-
7 Tahun Sukses, INNSiDE by Melia Yogyakarta Perkuat Jalinan dengan 50 Perusahaan
-
Hasil Quick Count: Endah-Joko Pimpin Pilkada Gunungkidul, Raih 40,83 Persen Suara
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan