Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 17:44 WIB
Agung Setiawan, pelaku usaha di Bantul yang bangkit setelah alami penipuan - (SuaraJogja.id/Julianto)

Kini pesanan berhasil ia penuhi berkat pertolongan dari BUMN. Saat ini dirinya masih harus mengerjakan pesanan Woodpanel Rp60 juta dan Woodcarving Rp90 juta. Ia kini masih mengejar produksi woodcarving 580 pcs atau mengisi kontainer 40 feet ke Spanyol dan juga Belanda.

Dua tahun merintis usaha ini memang mengalami pasang surut. Ia sempat rugi Rp7 juta pada pemenuhan order kedua karena salah membaca order. Hal ini membantunya belajar pengalaman bagaimana memenuhi pesanan dari para buyer luar negeri.

Agung mengaku menekuni bisnis kayu limbah tersebut juga akibat 'bencana' yang ia terima. Usaha jual beli log kayu atau kayu utuh yang ia rintis sejak tahun 2.000 hancur akibat ditipu oleh rekannya yang sebenarnya adalah teman sendiri. Ia terpuruk karena ditipu rekan sendiri sebesar Rp1 miliar.

"Kalau ingat itu saya nglokro (lesu). Beruntung bisa bangkit lagi," tambahnya.

Baca Juga: Lucky Hakim Ditipu Oknum PNS

Ia lantas menceritakan bagaimana terpuruk akibat ditipu rekan sendiri dan bisa bangkit kembali. Suatu pagi, ada rombongan bule menggunakan sepeda hendak pergi ke kasongan. Kebetulan bule yang paling belakang mengalami kendala karena rantainya putus

Dirinya pun mencoba mendekati bule tersebut untuk menyapa dan membantunya. Ia berkesempatan mengobrol dengan bule tersebut usai membantunya.

Bule asal Belanda tersebut melihat kayu-kayu sisa-sisa usahanya yang ia kelola dan sudah lama mangkrak.

"Bule itu ngomong kalau di negaranya bisa dibuat woodpanel dan nilai jualnya tinggi," paparnya.

Mendapat penuturan bule tersebut ia lantas mempelajari tentang woodpanel. Dirinya lantas memberanikan diri untuk meminta order dari bule tersebut.

Baca Juga: Kena Tipu Oknum PNS Rp 8,8 M, Lucky Hakim Bakal Datangi Kemendag

Akhirnya ia mendapatkan order dari bule. Sejak itulah dirinya menekuni bisnis kayu limbah yang mampu menembus pasar ekspor tersebut.

Kontributor : Julianto

Load More