SuaraJogja.id - Dinas Pertanian Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Bantul mengimbau para petani untuk tidak terburu-buru bercocok tanam. Petani perlu memperhatikan perubahan musim yang akan terjadi, sehingga tetap bisa menghasilkan panen yang maksimal.
Kasi Produksi Pertanian Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (P2KP) Bantul R Bimo Ari Wibowo mengungkapkan pentingnya para petani untuk memberi perhatian khusus terkait perubahan musim, khususnya sebagai antisipasi anomali cuaca dampak dari La Nina. Pasalnya proses penanaman yang dilakukan terlalu cepat justru malah bisa berdampak buruk pada hasil panenan mendatang.
"Intinya jangan terburu-buru, pastikan dulu kalau memang sudah benar musim hujan baru bergerak," ujar Bimo kepada awak media, Jumat (16/10/2020).
Disampaikan Bimo, pihaknya terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG terkait dengan perubahan musim kemarau ke musim penghujan. Menurutnya, penentuan waktu yang tepat menjadi hal yang krusial dalam bercocok tanam di waktu seperti ini.
Baca Juga: BPS Beri Warning: La Nina Bisa Ancam Target Produksi Beras Nasional
Bimo mengkhawatirkan jika nanti para petani terburu-buru bercocok tanam, padahal ternyata belum masuk ke musim hujan, justru petani malah akan kerepotan sendiri.
Hal itu menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi gagal panen di beberapa waktu mendatang.
Terkait dengan kemungkinan efek La Nina yang bakal menghantam wilayah Bantul, Bimo menyakini para petani sudah paham terkait antisipasi di lapangan.
Meski begitu, pihaknya tetap meminta para petani untuk mewaspadai munculnya hama dan penyakit tanaman di musim penghujan.
Dijelaskan Bimo, hampir semua komoditas, tak memandang tanaman pangan atau hortikultura, akan terpengaruh oleh curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: Kesejahteraan Petani Karet di Sumatera Selatan Perlu Ditingkatkan
Selain itu, banjir yang bakal menggenang lahan pertanian juga perlu diantisipasi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
BPS Beri Warning: La Nina Bisa Ancam Target Produksi Beras Nasional
-
Kesejahteraan Petani Karet di Sumatera Selatan Perlu Ditingkatkan
-
Stres Donald Trump Terpapar Covid-19, Petani yang Menyembahnya Meninggal
-
Bertahun-tahun Puja Donald Trump sebagai Dewa, Petani Ini Meninggal
-
ALF 2020: Pandemi Covid-19 Sebagai Pengingat Bagi Sistem Pangan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Dilema Pegawai Pasca-PHK, Dosen UGM Soroti Minimnya Jaminan Sosial Pekerja Informal
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim
-
Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah