Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 22 Oktober 2020 | 11:15 WIB
Rocky Gerung di Mata Najwa. (Youtube/Najwa Shihab)

Ujaran lantang untuk mengkritik pemerintah terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja terus diutarakan Rocky Gerung di Mata Najwa. Ia pun dengan berani menggunakan istilah "kleptokrat" alias pihak-pihak yang terlibat dalam kleptokrasi atau "pemerintahan para pencuri".

"UU ini adalah pesanan sekelompok orang yang punya uang. Pemerintah terpaksa terima karena dia dapat ijon duluan. Dan itu dinikmati kleptokrat," tegasnya.

5. Tak menanggapi bunyi-bunyian

Irma Suryani Chaniago, yang turut dihadirkan secara virtual dalam Mata Najwa, juga mendapat cemoohan langsung dari Rocky Gerung.

Baca Juga: Alasan Rocky Gerung Beri Nilai A Minus untuk Jokowi - Maruf Amin

Saat itu Irma memperingatkan Rocky Gerung dan Feri Amsari supaya tak menyebut Jokowi represif karena menurut dia, dibandingkan dengan zaman Soeharto, posisi Rocky Gerung dan Feri Amsari masih aman.

"Begini Nana, kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky ini sudah hilang. Orang seperti Feri sudah hilang, udah enggak ada itu. Sudah dimarjinalkan seperti orang berdua ini," tukas Irma.

Namun saat diminta menanggapi ucapan Irma, Rocky Gerung justru melontarkan ucapan satire.

"Saya menanggapi pikiran, bukan bunyian-bunyian. Itu tadi kan suara aja, pikirannya kan gak ada, apa yang mau ditanggapi?" jawabnya.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Buta Lingkungan, Rocky: Rakyat Papua Sudah Diajak Bicara?

Load More