Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 27 Oktober 2020 | 06:35 WIB
Arum Puspitorini saat merias pengantin, yang menjadi kliennya (ist/dok.Arum Puspitorini)

SuaraJogja.id - Pandemi COVID-19 tak membuat warga membatalkan rencana pernikahan begitu saja. Sekalipun dilaksanakan dalam suasana lebih intim dan khidmat, mengundang lebih sedikit orang.

Saat menikah, sang pengantin tentu akan mengenakan pakaian terbaik mereka. Dan wajah sang mempelai perempuan terpulas sempurna oleh perias.

Lambatnya perekonomian di masa pandemi, membuat orang berpikir keras dalam memilih jasa rias wajah. 

Beruntung, bagi warga yang tinggal di Yogya dan sekitarnya, ada sejumlah orang perias yang mau berbagi dengan memberikan jasa rias gratis. Seperti yang dilakukan oleh Arum Puspitorini dan Putra Briliant.

Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19

Arum menawarkan jasa rias pengantin gratis bagi masyarakat yang menjadi korban pandemi. Awalnya, apa yang ia lakukan itu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

"Ada yang menganggap saya hanya  mencari sensasi dan popularitas semata. Bahkan ada yang menyerang secara pribadi," kata dia, Senin (26/10/2020).

Namun, Arum tak mempedulikan dan memikirkannya. Karena prinsipnya, Arum punya niat tulus, untuk membantu calon pengantin yang kurang mampu.

"Bukan kali pertama saya melakukan seperti ini. Saya pernah menawarkan rias manten gratis kepada calon pasangan pengantin yang kesulitan pendanaan. Ada yang merespon, ada yang terang-terangan menolaknya," ujarnya. 

Arum sepenuhnya sadar bahwa ia bukan orang berada atau kaya raya. Namun menurut dia, hanya dengan memberikan jasa rias gratis, maka ia bisa membantu sesama.

Baca Juga: Diperbolehkan Gugus Tugas Gelar Liga 1, DIY Tak Mau Tergesa-gesa Izinkan

"Tidak ada tujuan lain. Kalau ditanya rugi finansial ya ada, tapi tidak ada apa-apanya. Karena ketika berniat baik dengan orang lain, maka Tuhan pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik dan lebih. Semua hanya timbul dari hati saya saja,” tutur Arum.

Load More