SuaraJogja.id - Proyek pelebaran jalan di Jembatan Puren akan segera dikerjakan. Proyek tersebut rencananya ditargetkan selesai pada 15 Desember atau tidak lebih dari 40 hari pengerjaan.
"Waktu pengerjaan tidak akan lebih dari 40 hari atau paling tidak harus sudah selesai pada tanggal 15 Desember besok," ujar Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman Achmad Subhan saat ditemui SuaraJogja.id di kantornya pada Selasa (10/11/2020).
Meski hingga saat ini jalan masih belum ditutup, tetapi, Subhan mengatakan, prosesnya sudah berjalan sejak beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, proyek pengerjaan sebuah infrastruktur tidak melulu dinilai dari yang kasat mata saja, melainkan ada faktor nonteknis yang harus diselesaikan dulu.
Salah satunya mempertimbangkan infrastruktur lain atau pendukung yang ada di sekitar lokasi proyek, mulai dari pipa PDAM, tiang listrik, PJU, kabel optik, dan lain sebagainya.
Terkait penutupan jalan yang bisa dilakukan sewaktu-waktu, masyarakat diminta untuk bersabar sedikit. Subhan menuturkan bahwa pembangunan ini dilakukan juga untuk kepentingan masyarakat luas.
"Jembatan itu akan kami lebarkan menjadi setidaknya badan jalannya selebar 8 meter agar kendaraan bisa bermanuver lebih luas," sebutnya.
Menurut Subhan, nantinya jika memang sudah selesai, Jembatan Puren akan efektif untuk memecah kemacetan yang biasanya sering terjadi pada pagi dan sore hari.
Sebab, Jembatan Merah, yang berada di sebelah utara Jembatan Puren, juga belum bisa diperbaiki tahun ini.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan Puren Berjalan, Masyarakat Perlu Cari Jalur Alternatif
Meski nilai proyek jembatan itu hanya berkisar Rp400-500 juta, tetapi pengerjaannya, kata Subhan, memerlukan berbagai izin. Salah satunya dari BBWSSO, sehingga pihaknya harus lebih berhati-hati dalam memulai proyeknya.
Selain itu, Subhan juga menentang keras ketika proyek ini dikaitkan dengan isu-isu Pilkada Sleman.
Menurutnya, proyek ini adalah untuk lebih memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat luas, khususnya di Sleman.
"Jangan digoreng untuk isu pilkada. Memang untuk urusan infrastruktur itu tidak jarang akan membuat orang jengkel, tapi setelah itu pasti akan menikmati juga. Intinya kita bekerja ini untuk masyarakat agar bisa lebih nyaman," tegasnya.
Subhan menambahkan, anggaran Bina Marga juga turut terdampak akibat pandemi Covid-19.
Jika di awal tahun ini terdapat alokasi anggaran sebesar Rp150 miliar, karena pandemi, tidak lebih dari Rp10 miliar saja yang terealisasi.
Berita Terkait
-
Pembangunan Jembatan Puren Berjalan, Masyarakat Perlu Cari Jalur Alternatif
-
Tingkatkan Konektivitas, Pemerintah Bangun Infrastruktur Digital yang Kuat
-
Anies: Dana PEN Pinjaman Pusat Bukan untuk Penanganan Covid-19
-
Eropa Perkuat Infrastruktur untuk Optimalkan Penjualan Mobil Listrik
-
Buruh Demo ke Istana, Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Teluk Kendari
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik