SuaraJogja.id - Sebanyak enam warga di Pedukuhan Mancingan, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul terkonfirmasi positif Covid-19. Enam warga dari tiga keluarga tersebut dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Dukuh Mancingan Andri Sarwoko menceritakan, paparan virus kali pertama diketahui terjadi pada pekan lalu. Seorang warganya yang memang sudah sakit memeriksakan kesehatan di RS Elizabeth Ganjuran.
Sesuai dengan prosedur penanganan medis, dilakukan tes swab, dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.
"Setelah itu dilakukan tracing. Ada 10 orang yang di-tracing," ujar Andri, dihubungi wartawan, Sabtu (14/11/2020).
Ia melanjutkan, ada empat orang yang dinyatakan positif dari 10 orang tersebut. Mereka terdiri dari dua orang anggota keluarga dekat, dan dua orang lainnya dari keluarga pendatang yang mengontrak serumah bersama pasien pertama, sehingga dalam satu rumah tersebut, total ada lima orang yang dinyatakan positif.
Sementara itu, di lokasi RT lainnya, kata Andri, terdapat satu warga Mancingan yang juga telah dinyatakan positif, terpisah dari klaster sebelumnya.
"Jadi total sekarang di Mancingan, Parangtritis, ada enam pasien yang positif," jelas dia.
Keenam pasien tersebut dirawat di tiga rumah sakit berbeda. Pasien pertama menjalani perawatan di RS Elizabeth Ganjuran, dan empat pasien lainnya di RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro, sedangkan satu pasien lagi dirawat di RSUD Panembahan Senopati.
Andri menambahkan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Desa Parangtritis dan tim gugus tugas dusun Mancingan, bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), sudah bergerak cepat saat mendengar informasi ada enam warga di dusun Mancingan yang dinyatakan positif. Mereka telah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah pasien positif dan tetangganya.
Baca Juga: Dua Nakes Positif Covid-19, RSUD Raja Ahmad Tabib Lockdown
"Keluarga [pasien positif] saat itu juga sudah kita suplai makanan," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul Annihayah mengatakan, enam warga Mancingan yang telah dinyatakan positif tidak berkaitan dengan objek wisata Pantai Parangtritis, artinya bukan merupakan klaster wisata.
Meksi demikian, pihaknya tetap melakukan upaya antisipasi. Sebab, lokasi pasien positif cukup dekat dengan objek wisata pantai Parangtritis.
"Kita masih menunggu instruksi dari Gugus Tugas Covid-19 kabupaten," ucap Ani.
Menurut dia, Dinas Pariwisata akan mematuhi apa pun rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh Gugus Tugas -- apakah objek wisata Parangtritis akan ditutup atau dilakukan pembatasan kecil.
"Kita manut saja. Saat ini kita menunggu perkembangan," ucap Anin.
Berita Terkait
-
Dua Nakes Positif Covid-19, RSUD Raja Ahmad Tabib Lockdown
-
Kasus Positif Covid-19 Harian Kaltim Bertengger di Lima Besar Nasional
-
Banguntapan dan Sewon Zona Merah Covid-19, Jam Buka Toko Dibatasi
-
Bantul Tambah 4 Kasus Positif Covid-19, 14 Pasien Dinyatakan Sembuh
-
Masuk Rumah Sakit, Presiden Ukraina Dirawat karena Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta