SuaraJogja.id - Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul masih mengalami peningkatan. Dari hasil perhitungan bobot indikasi kesehatan masyarakat mulai 27 Oktober-9 November, Bumi Projotamansari masuk dalam zona risiko tinggi atau zona merah.
Kasus positif per Kamis (12/11/2020) bertambah 4 pasien. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul juga mencatat, 14 pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso alias Oki menjelaskan, dari penambahan itu, total kasus Covid-19 menjadi 1.284, yang sebelumnya berjumlah 1.280 pada Rabu (11/11/2020).
"Penambahan positif [Covid-19] 4 orang," ujar Joko Santoso, dikonfirmasi wartawan, Kamis.
Pria yang akrab disapa dr Oki ini membeberkan, 4 orang yang dinyatakan positif Covid-19 berasal dari 3 kecamatan.
"Ada 2 orang dari Kecamatan Pajangan. Selain itu di Kecamatan Pundong terdapat satu positif dan Kecamatan Kretek terdapat satu orang positif, " ujar Oki.
Seiring bertambahnya kasus sebanyak 4 orang, lanjut Oki, pasien yang diisolasi di rumah sakit rujukan di Kabupaten Bantul menjadi 304 orang. Pada Rabu, pasien di ruang isolasi sebanyak 314 orang.
"Ada penurunan terhadap kasus penyebaran Covid-19 hari ini. Hal itu kami lakukan tracing massive dan juga pemberlakuan pembatasan aktivitas umum di 2 kecamatan zona merah (Banguntapan dan Sewon)," tambah dia.
Sebanyak 14 pasien dinyatakan sembuh. Oki menjelaskan, pasien telah dipastikan melakukan 2 kali uji swab dan sudah diperkenankan kembali ke lingkungan masyarakat.
Baca Juga: 11 November, Lonjakan Positif Covid-19 di Kutai Timur Sentuh 114 Kasus
"Ada 14 yang sembuh, semua terbagi dari 7 kecamatan. Ada 3 orang dari kecamatan Kasihan dinyatakan sembuh. Kecamatan Sewon 2 orang sembuh, Banguntapan 3 orang sembuh," kata dia.
Sementara, 3 kecamatan sisanya terdapat di Kecamatan Bantul yang 1 orang pasien dinyatakan sembuh. Kecamatan Sanden sembuh 1 orang dan sebanyak 2 orang dari kecamatan Kretek diperbolehkan pulang.
Oki menegaskan Bantul masih menjadi zona merah terkait penyebaran Covid-19. Maka dari itu kedisiplinan masyarakat menjadi utama saat beraktivitas di luar rumah.
Pihaknya menekankan untuk tetap mengenakan masker menjaga kebersihan diri dan selalu menjaga jarak ketika diluar rumah.
"Kami terus dorong masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Jika tak ada keterangan mendadak agar tetap di rumah," ujar Oki.
Berita Terkait
-
11 November, Lonjakan Positif Covid-19 di Kutai Timur Sentuh 114 Kasus
-
Saat Harbolnas, Positif Covid-19 di Kaltim Terakumulasi 16.149 kasus
-
Update Covid-19 Singkawang: Betambah 19 Kasus Positif, 12 Sembuh
-
Hari Ini, Kaltim di Tiga Besar Daerah Penyumbang Kasus Corona di Indonesia
-
Tambah 5 Pasien Positif, Kasus Covid-19 di Bantul Capai 1.265 Orang
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok