SuaraJogja.id - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online hingga saat ini masih menjadi solusi pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan. Namun beberapa bulan setelah penerapannya, tetap ada saja kendala yang dihadapi.
Di antaranya koneksi yang minim di berbagai lokasi siswa, ketidakmampuan orang tua dalam membimbing secara langsung, hingga kurangnya ketersediaan gawai terus terdengar dari beberapa pihak. Mirisnya, kendala itu tak hanya ditemui di desa pelosok saja, tetapi siswa-siswi di tengah kota pun mengalami hal serupa.
Kendala itu dirasakan pula oleh salah satu orang tua siswa, Arif Susilo. Ia mengaku selama ini sangat kesulitan untuk membantu dan memfasilitasi anaknya dalam melakukan pembelajaran daring.
Anaknya yang telah menginjak kelas 6 SD di SD Bopkri Demangan II Depok Sleman tersebut harus bersusah payah mencari waktu yang tepat untuk belajar dan mengerjakan tugas bersama orang tuanya. Keterbatasan gawai menjadi kendala utama.
"Selama ini dia [anaknya] hanya menggunakan HP ibunya untuk mengerjakan tugas dan belajar daring," kata Arif kepada awak media, Minggu (22/11/2020).
Warga Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, ini menuturkan bahwa kendala yang dihadapi membuatnya harus pintar-pintar mengatur waktu. Sebab, hanya ada satu gawai, sedangkan ia dan istrinya harus bekerja.
Menurutnya, pendampingan belajar itu akan sangat penting bagi anaknya selama pembelajaran daring ini. Namun kesibukan dan kapasitas selalu menjadi permasalahan yang belum bisa diselesaikan.
"Ya selama ini kalau ada tugas online dari sekolah mengerjakannya harus menunggu ponsel milik ibunya. Intinya bagi waktu jam belajar anak dan kebutuhan kerja," ucapnya.
Ia dan istrinya, yang bekerja sebagai buruh, selama ini mengidamkan pendampingan yang layak bagi anaknya. Dikatakan Arif, mau tidak mau keluarganya harus bisa beradaptasi dengan keaadan yang ada sembari menanti pandemi Covid-19 berakhir.
Baca Juga: Dukung Sekolah Dibuka Lagi, DPRD DKI: PJJ Sudah Renggut Nyawa Anak!
Merespons hal ini, ditambah dengan pengamatan yang telah dilakukan oleh pihak sekolah selama ini, akhirnya sebuah realisasi bantuan itu datang. Melihat masih ada siswanya yang kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring karena keterbatasan gawai, SD Bopkri III Demangan menerima bantuan untuk mendukung pembelajaran para siswanya tersebut.
Bantuan itu berasal dari kerja sama dengan Infrastrukur Digital Edukasi (IDE), yang menyerahkan 18 ponsel kepada SD Bopkri III Demangan. Selanjutnya, sekolah akan meminjamkan ponsel tersebut kepada siswa kelas 5 dan kelas 6 terutama dari keluarga selama ini tidak memiliki ponsel.
Kepala SD Bopkri Demangan III Depok Sleman Mustari Admini mengungkapkan sekolah mencoba untuk hadir dalam persoalan yang dihadapi oleh para siswa selama ini. Berbagai kendala yang dihadapi oleh masing-masing siswa di rumahnya tidak dipungkiri juga dirasakan oleh pihak sekolah.
"Kesulitan yang memang dirasakan beberapa siswa salah satunya saat harus menunggu orangtua selesai bekerja agar bisa menggunakan hp untuk mengerjakan tugas dari sekolah," ungkap Mustari.
Dilanjutkan, dampak dari hal tersebut menjadikan pengumpulan tugas sekolah oleh siswa menjadi tertunda. Namun sekolah juga tidak tinggal diam untuk memberikan kelonggaran bagi para siswa yang kesulitan tadi.
"Tetapi karena tugasnya setiap hari, jadi bapak ibu guru harus meluangkan waktu lebih untuk menilai tugas yang dikumpulkan anak-anak," ucapnya.
Berita Terkait
-
Dukung Sekolah Dibuka Lagi, DPRD DKI: PJJ Sudah Renggut Nyawa Anak!
-
Strategi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Anak Berkebutuhan Khusus
-
Bisa Ditiru, Begini Cara Donna Agnesia Mengajak Anak Sarapan
-
Wawancara Najelaa Shihab (Part 3): Optimis Dunia Pendidikan Bergerak Maju
-
Januari 2021 Masuk Sekolah Lagi, IDAI Ingatkan Orangtua Tiga Hal Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'