Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 25 November 2020 | 08:51 WIB
Ilustrasi Susi Pudjiastuti. (Suara.com/Ema Rohima)

SuaraJogja.id - Bersamaan dengan kabar penangkapan Menteri KKP, Edhy Prabowo oleh KPK, nama Susi Pudjiastuti turut mencuat hingga trending di sosial media.

Dari keterangan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, politisi Gerindra tersebut ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta. Tak sendiri, ia ditangkap bersama beberapa orang.

Sementara itu dari pantauan di akun sosial medianya, beberapa jam sebelum penangkapan Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti sempat berkicau tentang bisnis ilegal benur lobster di Pesisir Barat Lampung.

"Harga tak menentu, Bisnis Ilegal Benur Lobster di Pesisir Barat Lampung Rugikan Nelayan," tulisnya menyertakan laman berita yang mengulas persoalan tersebut.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK di Bandara Soetta

Lebih jauh, Susi memang sejak lama menyoroti kebijakan Kementrian KKP terutama soal membuka kran ekspor benih lobster.

Dalam beberapa cuitannya, Susi mengaku geli bila alasan di balik dibukanya ekspor benih lobster yakni karena banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dengan menjadi pencari benih. Padahal menurutnya sumber daya laut bukan hanya benih lobster saja.

Ia bahkan dengan tegas tak rela jika kebijakan ekspor benih lobster dilakukan.

"Saya memang tidak rela bibit lobster diekspor. Saya rakyat biasa yang tidak rela bibit diekspor," tulisnya di akun Twitternya Senin (6/7/2020) lalu.

Tak hanya itu, di kesempatan lain Susi juga sempat mengunggah laporan dari majalan tempo mengenai ekspor benih lobster yang dilakukan Kementrian KKP.

Baca Juga: Profil Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK

"Siapa saja politikus yang mendapat jatah ekspor benih lobster?" tulisnya menukil laporan dari Majalah Tempo.

Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK diduga terkait dengan ekspor benih lobster. Hal ini mengingat saat ini Kementrian KKP saat ini tengah aktif dalam ekspor benur.

Load More