Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 27 November 2020 | 13:15 WIB
Sejumlah korban yang mengaku ditipu teman kampusnya lewat investasi bodong berkedok arisan melapor ke Mapolres Sleman, Selasa (10/11/2020). - (SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Sejumlah nama korban lain muncul usai mencuatnya kasus dugaan penipuan berkedok investasi, yang diduga dilakukan seorang mahasiswi sebuah universitas swasta di Yogyakarta kepada teman-temannya, beberapa waktu lalu.

Kekinian, seorang mahasiswi jurusan Manajemen di universitas itu angkat bicara, kala dikonfirmasi wartawan, Jumat (27/11/2020).

Mahasiswi tersebut yakni Rosmaria Pasaribu. Ia mengaku ditawari investasi arisan oleh E dan akan mendapat hasil dana berlipat ganda selama dua pekan.

"Contohnya [investasi] Rp1,5 juta dapatnya Rp2 juta. Ada juga yang Rp2 juta dapat Rp3 juta dalam 3 pekan," ujarnya.

Baca Juga: Ditipu Investasi Lahan Parkir Senilai Rp 2 Miliar, WNA Yaman Lapor Polisi

Awalnya, Rosmaria tak curiga karena ia mengenal E sebagai anak yang baik, satu kampus, dan berasal dari satu daerah. Ditambah lagi, E merupakan anak seorang agamawan.

"Jadi saya enggak curiga bakal kejadiannya kayak gini. Terus, awal invest ke-1 dan ke-2 itu lancar. Nah, yang terakhir ini yang saya invest dalam jumlah lumayan itu, baru mulailah banyak kendala," tutur perempuan yang punya nama sapaan Ria itu.

Saat itu, terduga pelaku mulai mengungkapkan berbagai alasan, mulai dari terkena tipu dan lain-lain sampai akhirnya dana yang Ria miliki belum ada yang dikembalikan oleh E sejak Agustus 2020, imbuh Ria.

"Saya tidak ikut arisan ya. Tapi di sini saya korban investasi. Jadi invest di arisannya gitu," terangnya.

Menurut dia, total utang E kepadanya mencapai Rp5 juta. Ria pernah mencoba menagih uang langsung kepada E lewat pesan WhatsApp.

Baca Juga: Viral, Wanita Ngaku Dicopet di KRL Minta Ongkos Padahal Modus Penipuan

"Waktu saya WhatsApp masuk, cuma tidak pernah membalas. Kabar dari teman-teman yang kena juga, dia sudah ditemui di kos, tapi sudah kabur, jadi saya tidak cari-cari lagi karena di-WhatsApp tidak balas-balas," ungkapnya.

Selain tak mendapat balasan pesan, Ria juga tak mengetahui keberadaan E saat ini. Apalagi kuliah di masa pandemi COVID-19 berlangsung secara daring, sehingga tak ada kemungkinan pula Ria bertemu E di kampus.

Ria juga menduga, ada sejumlah sahabat E yang menyembunyikan informasi keberadaan E.

Bukan tanpa alasan ia menduga seperti itu. Pasalnya, Ria mendapatkan cerita dari Risti, salah satu korban yang senasib dengannya.

"Risti sudah mencari ke kos [E] dan mendapat kabar langsung dari ibu kos E. Ibu kos melihat sendiri E pindah kos dan yang membantu itu adalah teman-teman E, 2 orang ini, tapi pas mereka ditanya, jawabnya enggak tahu," kata dia.

Kini Ria berharap E bisa bertemu dengan dirinya dan korban-korban lain dan membuat perjanjian di atas materai. Di dalamnya tertulis, solusi yang ditawarkan E atas masalah ini.

"Setidaknya ada tatap muka," kata dia.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menyatakan, kasus dugaan penipuan itu masih terus didalami oleh pihak Polres Sleman.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa sebuah universitas swasta di Yogyakarta mengaku ditipu oleh teman kuliahnya. Penipuan dilakukan dengan modus invetasi penggandaan uang berkedok arisan.

Kasus itu mulai diketahui khalayak, kala empat orang korban melapor ke Mapolres Sleman, Selasa (10/11/2020) silam. Beberapa di antara korban bahkan merupakan teman sekelas pelaku dalam sejumlah mata kuliah.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More