SuaraJogja.id - Beredar video sekelompok warga menghampiri bus yang tengah berada di jalan raya. Terlihat penuh amarah, sekelompok warga ini hendak memukuli pengemudi kendaraan umum tersebut. Diduga, warga sudah geram dan muak dengan tingkah pengemudi bus yang ugal-ugalan hingga sering mengambil jalan milik kendaraan dari arah berlawanan.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @energisolo, terlihat sebuah bus berwarna hitam yang melaju di arah berlawanan. Di depan bus tersebut, ada sebuah sepeda motor yang terhenti. Sementara, sekelompok warga berjalan dengan bergerombol menuju ke bus tersebut.
Saat sampai di badan bus, mereka mengetuk-ngetuk pintu penumpang dan minta dibukakan. Tidak berselang lama, beberapa warga kemudian berpindah membuka pintu bagian sopir. Sambil mengetuk-ngetuk bagian kaca, terdengar mereka berbicara dalam bahasa Jawa meminta agar sopir kendaraan besar itu untuk turun dari kendaraanya.
Ketika pintu terbuka, pria yang mengendarai bus tersebut menangkupkan kedua tangannya, menyampaikan permohonan maaf. Sopir itu sempat berpegang ke kemudi bus saat dipaksa turun oleh warga. Namun diduga kalah kuat, sopir bus itu berhasil diseret keluar dari dalam bus hingga terjatuh di jalan raya.
Setelah terjatuh, pria itu masih mencoba berdiri dan menghindar dari amukan warga. Pria dengan seragam merah tersebut terus menyampaikan permintaan maaf. Mencoba melarikan diri hingga ke badan bus lainnya yang ada di belakang kendaraannya, pria ini ditendang oleh seorang warga yang sudah terlanjur geram.
Sopir bus berwarna biru yang juga memasuki jalur dari arah berlawanan ikut jadi perhatian warga. Sama seperti sopir bus hitam sebelumnya, warga meminta pengemudi kendaraan besar itu untuk turun.
Diduga telanjur emosi, warga nyaris memukuli pengemudi kendaraan besar itu hingga membuat sang sopir berteriak minta tolong kepada kendaraan lain yang melintas.
"Menurut infonya. Warga sudah geram dengan perilaku bus yang memakan jalan atau lawan arah. Lokasi Lamongan," tulis akun @energisolo dalam keterangannya.
Sejak diunggah pada Rabu (2/12/2020), video pengeroyokan sopir bus yang mengambil jalur dari arah berlawanan itu sudah ditonton leboh dari 67 ribu kali lebih.
Baca Juga: Geger! Warga Pukuli Sopir Bus, Warganet: Biar Kapok
Ada hampir seribu komentar yang ditinggalkan warganet. Mereka ikut geram dengan aksi bus ugal-ugalan yang bisa mencelakai pengguna jalan lainnya.
Lihat video pengeroyokan sopir bus DI SINI.
"Lebih kasian lagi korban-korban meninggal akibat supir bus/truk ugal-ugalan," tulis akun @badinsomania.
"Ya Allah, nek ndelok i ngene yo kok mesakne, tapi nek pas neng dalan sak penak e dewe yo gawe anyel (Kalau melihat seprrti ini kok ya kasian, tapi kalau di jalan seenaknya sendiri juga bikin sebel-red)," komentar akun @dionyysus_.
"Jangan di selesaikan secara kekeluargaan, karena kalian bukan keluarga," tanggapan akun @kangmasdhika.
Sementara akun @satria_yu mengatakan, "Sopir di bui karena melanggar UU LLAJ, lalu sang sopir menuntut dengan pasal ngegeroyokan (misal)."
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
-
100 Tahun Perjuangan Perempuan Masih Jauh dari Keadilan, Stigma Korban KDRT Masih Seputar Pakaian