SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan (kemenkes) membatalkan penambahan jumlah tenaga kesehatan (nakes) bagi DIY. Padahal seiring tren kasus positif COVID-19 yang meningkat signifikan setiap harinya, DIY saat ini kekurangan nakes untuk menangani pasien di rumah sakit rujukan.
Berdasarkan data gugus tugas Covid-19, kasus COVID-19 di DIY sudah tembus di angka 7.055 kasus. Ada tambahan 99 kasus baru pada Senin (07/12/2020) dari hasil pemeriksaan 1.193 sampel dan 1.171 orang.
"Bantuan nakes dari pusat sampai saat ini tidak bisa karena tidak ada nakes yang selo (longgar-red)," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (7/12/2020) siang.
Menurut Aji, sebelumnya DIY mengajukan sekitar 200 nakes kepada Kemenkes untuk menambah nakes seperti dokter, perawat dan lainnya. Mereka rencananya akan ditempatkan di tiga rumah sakit rujukan seperti RSUP Dr Sardjito, RS UGM dan RSPAU Hardjolukito.
Baca Juga: Tertinggi Sejak Maret, Kasus COVID-19 di DIY Tambah 224 Kasus
Namun karena tidak ada nakes yang tersisa, Kemenkes meminta Pemda DIY melakukan perekrutan sendiri. Dinas kesehatan (dinkes) yang bertugas untuk merekrut nakes di rumah sakit-rumah sakit lain untuk ditempatkan di rumah sakit rujukan.
"Kita kan kalau dari sisi [ketersediaan] bed (tempat tidur-red) tidak masalah, tapi yang kurang kan nakes. Ini yang kemudian perlu dilakukan perekrutan," jelasnya.
Aji kembali mengingatkan, tingginya kasus COVID-19 di DIY harus disikapi secara bijaksana. Masyarakat diminta untuk terus mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Apalagi sebentar lagi ada penyelenggaraan pilkada dan libur panjang akhir tahun. Tanpa adanya kewaspadaan dari semua pihak maka dikhawatirkan akan muncul klaster-klaster baru penularan virus.
Pemda sendiri akan melakukan meningkatkan frekuensi pengawasan di tempat-tempat yang berpotensi kerumunan tinggi menjelang libur panjang ini. Pelanggar prokes akan diberi sanksi tegas jika tidak disiplin dalam menerapkan prokes.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY Makin Tinggi, Sultan Perketat Prokes Kabupaten/Kota
Masyarakat DIY pun diminta tidak keluar kota terlebih dulu di masa libur panjang nanti. Lebih baik mereka berwisata di dalam kota untuk meminimalisir penularan virus.
"Hindari keluar kota dulu, kalau wisata di jogja kan lebih tahu kondisi di daerahnya sendiri," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengungkapkan Sleman kembali mencatatkan kasus baru paling banyak yang mencapai 38 kasus. Disusul Bantul dengan 28 kasus, Kota Jogja 18 kasus, Kulon Progo 11 kasus dan Gunung Kidul dengan 4 kasus baru.
Tracing kontak kasus positif paling banyak mencatatkan kasus positif yang mencapai 58 kasus. Sedangkan dari hasil periksa mandiir 8 kasus dan skrining pendidikan 2 kasus.
"Sebanyak 32 kasus lain belum ada keterangan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Indonesia Berhasil Operasi Jantung dengan Robot untuk Pertama Kalinya, Pasien Sembuh Lebih Cepat
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Penjualan Ritel Merangkak Naik Jelang Pergantian Tahun, MR DIY Berencana Perluas Jaringan
-
Catat! Janji Kemenkes Kelola APBN Rp129,8 Triliun: Periksa Kesehatan Gratis hingga Bangun RS
-
KPK Tahan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Pengadaan APD
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024