SuaraJogja.id - Relawan Kesehatan Tirta Mandira Hudi, atau yang akrab disapa dr Tirta, memberikan tanggapan mengenai kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Ia mengingatkan bahwa vaksin memiliki fungsi pencegah, sama seperti protokol kesehatan yang selama ini digalakkan.
Melalui akun Instagram pribadinya, @dr.tirta, pria kelahiran Surakarta ini mengunggah sebuah poster kedatangan vaksin dari akun @lawancovid19_id. Dalam poster tersebut, terselip kalimat "Vaksin telah tiba, hatiku gembira." Menurut dr Tirta, itu merupakan contoh edukasi yang bisa menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
"Bagus ga posternya? Bagus. Tapi rentan membuat rasa 'keamanan palsu' yang sebenernya kita ini belum aman," tulis dr Tirta.
Ia mengatakan, kalimat dalam poster tersebut bisa menimbulkan gagasan keamanan palsu. Gambar tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa vaksin adalah solusi dari semua permasalahan dan seolah-olah semua orang gembira. Dengan tegas dr Tirta mengatakan bahwa itu adalah hal yang salah.
Baca Juga: Anies: Kena Covid-19 Sangat Tidak Nyaman
Pria yang akrab disapa Cipeng itu juga menegaskan, vaksin adalah pencegah, sama seperti protokol kesehatan yang sejauh ini sudah digalakkan. Ia menyampaikan bahwa jelas, banyak tenaga kesehatan yang sudah memberikan edukasi mengenai hal tersebut.
Ada beberapa hal yang dipandang pemilik usaha cuci sepatu ini sebagai masalah. Pertama, tidak semua warga paham mengenai vaksin dari covid. Tidak semua pemberian vaksin juga dilakukan secara gratis. Jangan sampai, kata dia, tidak diungkapkan mengenai pemberian vaksin baik yang gratis maupun tidak.
"Edukasinya urut. Buat poster yang bagus. Bukan begini rentan missleading atuh," imbuh dr Tirta.
Kedua, vaksin bukanlah obat. Menurutnya, poster itu membuat kesalahpahaman yang cukup parah. Sebagian besar masyarakat masih menyamakan antara vaksin dengan obat. Menurutnya, pendapat itu berbahaya karena bisa membuat kacau edukasi mengenai vaksin secara keseluruhan.
Ketiga, meskipun sudah diberikan vaksin covid-19, ia mengatakan, belum tentu masyarakat bebas dari pandemi. Vaksin akan menjadi percuma jika tidak dibarengi dengan kedisiplinan mengenakan masker, makan makanan bergizi, berolahraga, dan rajin cuci tangan. Singkatnya, meskipun sudah ada vaksin, masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan.
Baca Juga: Besok Nyoblos Pilkada, Satgas Covid Bisa Bubarkan Jika Ada Kerumunan di TPS
Selanjutnya, dr Tirta mengingatkan bahwa vaksin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia, tidak memberikan jaminan untuk aman 100 persen dan bukan juga berarti bahwa masyarakat sudah aman 100 persen. Terakhir, dr Tirta mengatakan, vaksin mempercepat status 'herd immunity' yang diraih.
"Vaksin itu mempercepat status 'herd immunity' yang diraih jika 70% warga di vaksinasi, dan itu lama prosesnya," terang dr Tirta.
Lulusan UGM ini menyebutkan bahwa mencapai status itu membutuhkan waktu yang lama. Bukan hanya satu atau dua hari, melainkan satu atau dua tahun baru masyarakat bisa terbebas dari pandemi.
Dalam jangka waktu tersebut, masyarakat juga masih harus menerapkan protokol kesehatan 3M dan 3T.
Sejak diunggah pada Selasa (8/12/2020), pernyataan dr Tirta mengenai kedatangan vaksin itu sudah disukai lebih dari 16 ribu pengguna Instagram.
Ada 700 lebih komentar yang ikut ditinggalkan warganet. Banyak yang ikut menyampaikan pendapatnya mengenai kedatangan vaksin di Indonesia.
Berita Terkait
-
Disalahgunakan Eks Pemain Timnas U-23, Tramadol Obat Apa?
-
Kasus HFMD Melonjak Pada Anak-anak di 2024, Vaksin EV71 Dapat Menjadi Solusi Pencegahan
-
DPR Apresiasi Fasilitas Produksi Fitofarmaka dan Dukung Obat Modern Asli Indonesia Masuk JKN
-
7 Rempah Ajaib, Dijamin Tingkatkan Imun Tubuh di Musim Hujan
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar