Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hernawan
Sabtu, 12 Desember 2020 | 16:05 WIB
Tangkap layar video rekaman suara Rizieq soal penembakan enam laskar FPI. (Youtube Hendri Official)

SuaraJogja.id - Anggapan mati syahid untuk 6 laskar FPI yang meninggal dunia dalam bentrok di Tol Jakarta - Cikampek Km 50 ditentang oleh Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Akhmad Sahal alias Gus Sahal.

Baginya, keenam laskar FPI itu bukannya mati syahid, tetapi justru sebaliknya. Ia menilai bahwa mereka tewas dalam kondisi tidak baik saat tertembak mati.

Dalam video di kanal YouTube Cokro TV, Jumat (11/12/2020), Gus Sahal mengungkapkan pendapatnya itu.

Ia turut menyoroti FPI, yang menurutnya melebarkan propaganda cinta damai dan tanpa senjata.

Baca Juga: Habib Rizieq Meluncur ke Polda Metro Jaya, Kuasa Hukum: Kami Kooperatif

Menurut Gus Sahal, propaganda tersebut penuh dengan kebohongan dengan tujuan menyesatkan opini masyarakat.

Akhmad Sahal atau Gus Sahal dalam Video YouTube Cokro TV (YouTube/CokroTV).

Gus Sahal mengatakan, keenam Laskar FPI meninggal dunia yang disebut-sebut mati syahid sejatinya juga bagian dari propaganda sesat.

Pasalnya, Gus Sahal melihat keenam orang itu melawan Ulil Amri atau sosok pemimpin yang seharusnya dipatuhi selagi tidak mengajak kemungkaran.

"Sejatinya menurut Islam, orang yang menyerang atau melawan aparat pemerintah yang sah dengan senjata disebut pemberontakan atau bughat," ujar Gus Sahal, seperti dikutip Suara.com.

"(Bughat) melampaui batas. Hukumnya sah diperangi. Karena penguasa yang sah wajib ditaati asal tidak memerintahkan kemaksiatan," imbuhnya.

Baca Juga: Pengacara Sebut Pemeriksaan Hari Ini Atas Permintaan Habib Rizieq

Lebih lanjut, Gus Sahal menuturkan, para penyerang aparat tidak bisa disebut mati syahid karena mereka meninggal dalam keadaan sesat.

"Penyerang aparat itu bukan mati syahid tapi mati sangit karena mati secara jahiliyah. Yang dimaksud jahiliyah adalah mati dalam keadaan sesat dan salah jalan," terang tegas Gus Sahal.

Gus Sahal juga menyoroti Ustaz Abdul Somad, yang sebelumnya diketahui sempat menyebut polisi penembak 6 laskar FPI masuk neraka jahanam.

Menurut dia, vonis Ustaz Abdul Somad tersebut ngawur dan terkesan sok tahu. Sebab, kata Gus Sahal, konsepnya tidak seperti itu.

"Vonis neraka jahanam dari Ustaz Abdul Somad terhadap polisi yang menembak laskar FPI sesungguhnya narasi yang sangat ngawur karena menggunakan dalil yang serampangan," ungkap dia.

"Bagaimana dengan arapat yang mempertahankan diri? Apakah berarti masuk neraka jahanam seperti UAS? Tidak, justru dia menunaikan perintah Allah. Vonis Ustaz Abdul Somad jelas ngawur. Lagian Ustaz Abdul Somad sok tahu deh," tandas dia menambahkan.

Haikal Hassan di Penguburan 6 Laskar FPI (YouTube/RasilTV).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan Baras memuji 6 laskar FPI yang tewas dalam aksi penembakan.

Pada kesempatan tersebut, Haikal Hassan meyakini, 6 laskar FPI meninggal dunia dalam keadaan syahid dan kini sedang berada di akhirat bersama Rasulullah SAW.

Load More