SuaraJogja.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan intensifikasi pengawasan obat dan makanan secara daring selama pandemi Covid-19. Hasilnya, ratusan obat dan makanan ilegal terjaring dalam pengawasan tersebut.
Kepala BBPOM Yogyakarta Dewi Prawitasari mengatakan bahwa hasil operasi dan analisis yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) melalui Kedeputi Bidang Penindakan BBPOM Yogyakarta menunjukkan terjadinya perbedaan pola konsumsi dan distribusi melalui pasar online. Disebutkan bahwa jika mengacu pada data yang diberikan Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan secara online pada April 2020 lalu saja sudah melonjak hingga menyentuh 480 persen.
"Meningkatnya transaksi online selama pandemi Covid-19 ini membuka peluang bagi pelaku kejahatan baik obat maupun makanan. Mereka lantas beranggapan bisa semena-mena untuk mengedarkan obat dan makanan yang ilegal serta tidak memenuhi syarat kalau lewat media online," kata Dewi saat dikonfirmasi awak media, Kamis (17/12/2020).
Merespons hal tersebut, Dewi menyebutkan, BBPOM tetap terus melakukan operasi penindakan tidak hanya melalui kunjungan langsung ke toko-toko retail, distributor, swalayan, dan sebagainya, melainkan juga penindakan obat dan pangan berkemasan melalui pasar online.
Baca Juga: Bertajuk Summer December, Yuk Simak Promo Tahun Baru di Innside Yogyakarta
Lebih lanjut, selama kurun waktu dari Maret hingga November 2020 kemarin, kata Dewi, telah dilakukan operasi pengusulan take down link platform e-commerce. Tercatat dalam kurun waktu tersebut sebanyak 227 link yang ada di platform e-commerce diusulkan untuk di take down atau diturunkan.
"Kita juga selalu menampung dan melakukan tindakan dari laporan atau temuan masyarakat," ucapnya.
Dijelaskan Dewi, berangkat dari kerasahan dan laporan masyarakat terkait temuan obat dan pangan yang dirasa ilegal tersebut. Nantinya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) akan melakukan pendalaman dan penelusuran lebih lanjut.
Sejauh ini dari penelusuran itu hampir di semua platform e-commerce ditemukan pelanggaran berupa penjualan obat dan makanan yang ilegal. Mulai dari media sosial Instagram, Facebook, lalu ada Blibli, Lazada, Tokopedia, Shopee, OLX hingga Kaskus.
"Sekitar bulan Maret kemarin, kita juga lakukan pengusulan take down platform lokal yang itu adalah agen lokal krim wajah HN, terus ada toko kosmetika Bantul HM Ori Ara, dan CV PF YK. Modus mereka ya mengedarkan obat dan pangan ilegal itu lewat platform e-commerce lalu mengirim atau mendistribusikan produknya dengan jasa transportasi online dan ekspedisi," tuturnya.
Baca Juga: Dari Pekanbaru ke Jogja Buat Ketemu Cewek yang Ditaksir, Endingnya Nyesek!
Dewi mengungkapkan bahwa temuan obat baik modern hingga tradisional ilegal masih menjadi komoditi yang paling mendominasi ketika ditemui di pasar online. Dari data yang didapat sebanyak 110 produk atau mencapai sekitar 49 persen temuan adalah obat, lalu untuk obat tradisional sebanyak 89 produk atau 39 persen sedangkan pangan sebanyak 15 produk sekitar 7 persen, kosmetika 12 produk atau 5 persen dan suplemen kesehatan hanya 1 produk.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Puncak Arus Balik, 31 Ribu Orang Diberangkatkan dari Daop 6 Yogyakarta
-
BPOM Indonesia: Peran, Tugas, dan Kontribusinya dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai