SuaraJogja.id - Menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gunungkidul mengaku kekurangan personel. Pasalnya, sebagian anggota Satpol PP Gunungkidul masih menjalani karantina dan perawatan di rumah sakit usai dinyatakan positif Covid-19.
Sekretaris Satpol PP Gunungkidul Sri Yudho menuturkan, setidaknya ada 10 anggota Satpol PP Gunungkidul yang terpapar Covid-19 usai salah satu anggota merayakan ulang tahun di kantor mereka. Selain 10 anggota Satpol PP, ada juga seorang balita yang masih berumur 8 bulan juga terpapar Covid-19.
"Tapi sekarang sudah sembuh 1 orang. Anggota Satpol PP yang pertama positif [Covid-19] itu sekarang sudah sembuh," ujarnya, Rabu (23/12/2020), di sela peninjauan posko Natal dan tahun baru di Kapanewonan Patuk, Gunungkidul.
Karena ada anggota yang terpapar Covid-19, maka untuk pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru kali ini, pihaknya mengaku kekurangan personel. Permintaan personel yang cukup banyak datang dari pengelola objek wisata di kawasan Kabupaten Gunungkidul.
Meskipun saat ini sudah ada 1 anggota Satpol PP yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 telah sembuh, tetapi karena banyaknya permintaan pengamanan dan pengawalan, maka personel dirasa kurang. Hanya ada 89 orang personel untuk dibagi ke berbagai wilayah.
"Itu tidak di lapangan semua karena ada administrasi di kantor. Makanya kita kurang personel. Terlebih, masih ada anggota kita yang harus menjalani karantina, sehingga kita masih kekurangan tenaga," tambahnya.
Sebenarnya, anggota Sat Linmas Pantai merupakan bagian dari Satpol PP Gunungkidul karena honor untuk mereka disalurkan melalui Satpol PP. Hanya saja, anggota Sat Linmas Pantai lebih banyak melakukan pengawasan ke pengunjung pantai agar lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan patuh akan imbauan keselamatan selama berkunjung ke pantai.
Ia menyebutkan, penyakit Covid-19 masuk ke jajaran Satpol PP Gunungkidul adalah sebuah musibah. Sebagai garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah Gunungkidul, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk melakukan antisipasi.
Pemberlakuan protokol kesehatan yang sangat ketat mereka terapkan kepada semua anggota Satpol PP Gunungkidul, mengingat risiko pekerjaan yang mereka lakukan selalu bersinggungan langsung dengan masyarakat banyak. Namun faktanya, di detik detik terakhir saat ini justru mereka yang terpapar.
Baca Juga: Libur Nataru Pakai Mobil Pribadi? Tak Wajib Rapid Test Antigen, Cuma ...
"Sejak awal pandemi kami berjuang di garis depan. Mengingatkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan bahkan merazianya. Namun ternyata sekarang kami yang kena, ini adalah risiko pekerjaan," tandasnya.
Sri Yudho mengatakan, tugas yang bertubi-tubi harus mereka lakukan sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
Di satu sisi, mereka harus mengawal kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di berbagai tempat, terutama di objek wisata.
Di sisi lain, mereka juga harus berusaha mensukseskan jalannya pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Upaya antisipasi agar mereka tidak terpapar Covid-19 sebenarnya sudah rutin dilakukan. Semua anggota Satpol PP Gunungkidul secara rutin telah mengikuti kegiatan rapid test guna memastikan kesehatan mereka. Asupan vitamin dan juga madu sudah mereka laksanakan untuk meningkatkan imunitas.
"Namun yang namanya musibah ya tidak bisa kita hindari," ujarnya.
Berita Terkait
-
Libur Nataru Pakai Mobil Pribadi? Tak Wajib Rapid Test Antigen, Cuma ...
-
Syarat Rapid Tes Bikin 30 Persen Tamu Hotel Batal Menginap di Kota Malang
-
Warga Diimbau di Rumah saat Nataru, Bukan Stay at Hotel with Selebgram
-
Banyak yang Batalkan Booking, Pengusaha Hotel di Jabar Pasrah
-
Jelang Nataru, BMKG Prediksi Jateng Bagian Selatan Berpotensi Hujan Lebat
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram