"Pesanan kita untuk kerajinan memang jalan untuk produk seperti tempat lilin kayu, salib dinding, salib duduk, hingga pernak-pernik yang terbuat dari kuningan atau alumunium. Beberapa masih bisa kami ambilkan ke tempat yang memang sudah bekerja sama. Ada yang produksi gitu di rumah," terangnya.
Menjelang perayaan Natal tahun ini, diakui Sihono, memang tren pemesanan sudah naik. Namun, hal itu sudah terjadi terhitung sejak beberapa bulan lalu, atau tepatnya saat setelah produksi kembali berjalan seusai lockdown sementara.
Beberapa pesanan yang masuk itu sekarang tak ayal malah membuat pihaknya sedikit kewalahan. Keterbatasan jumlah orang yang melakulan produksi tidak sebanding dengan permintaan yang datang.
"Ada beberapa pesanan yang masuk terus, bahkan ada satu yang menghubungi terus, tapi belum sempat dilayani. Pesanan berapa pun sebenarnya kita terima, tapi memang sekarang kita yang sudah pelan-pelan karena terbatas tenaga itu tadi," tuturnya.
Suplai kerajinan dan pesanan kebanyakan masih didominasi dalam pulau dan lokal saja. Padahal sebelumnya, hasil kerajinan tersebut dapat disuplai ke toko peribadatan yang kemudian dijual kembali ke gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatra menjadi tempat-tempat yang sering memesan kerajinan milik Sihono. Saat ini Jakarta dan sekitar Jogja yang masih cukup sering memesan. Bahkan dulu tak jarang produk kerajinan Sihono didistribusikan ke luar negeri, tetapi sekarang nihil.
"Toko perlengkapan gereja Dharma Karya di Klaten itu selalu kita suplai dari 40 tahun lalu hingga sekarang. Kalau di Ganjuran, susteran masih ada. Sementara toko-toko di sana juga masih banyak yang off," ucapnya.
Sementara itu, salah satu karyawan yang masih selalu datang ke rumah produksi di Kampung Minggiran, Setia Pramana (55), mengaku memang semenjak produksi kembali setelah berhenti selama dua bulan, pesanan yang dikerjakan olehnya mengalami peningkatan.
"Kalau diukur dari kemarin sempat memang ada peningkatan. Trennya udah naik," ucapnya.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Omset Penjualan Pernak-Pernik Natal Turun
Setia, yang merupakan warga Wonosari, Gunungkidul itu, setiap hari datang ke Minggiran untuk membantu Sihono dan Basrul memproduksi kerajinan itu. Pekerjaan tersebut dilakukannya sejak 1998 silam.
Terkait produksi di masa pandemi Covid-19, pihaknya mengerjakan semua sendiri. Artinya, beberapa produk ia kerjakan secara sendiri dari awal, tetapi kadang juga tetap dibantu dan diawasi oleh Sihono untuk sentuhan akhir.
"Saya berangkat dari rumah jam 08.00 WIB pagi, jam 15.00 WIB sore pulang. Sehari biasanya bisa mengerjakan 20 buah rosario gereja yang berukuran besar, kalau untuk salib dinding sendiri bisa 50-60 buah," tandasnya.
Istri Sihono, Kurul Basdo Sati, tidak memungkiri dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini. Jika dibandingkan dengan pendapatan sebelum pandemi Covid-19, sekarang pendapatan dari hasil kerajinan ini terjun bebas.
"Ya kalau selama pandemi ini bisa untuk mencukupi kebutuhan harian saja. Kalau dibandingkan sebelum pandemi ya bisa untuk nyicil beli tanah atau kredit motor Mas. Sekarang ya hanya untuk harian dan jajan masnya [karyawan] saja," katanya sambil tertawa.
Kendati demikian, ibu tiga anak itu tetap bersyukur dengan kondisi saat ini. Sebab, usaha kerajinan yang ditekuni suaminya sejak lama tersebut nyatanya bisa mencukupi kebutuhan seluruh keluarganya hingga sekarang.
Berita Terkait
-
Dampak Covid-19, Omset Penjualan Pernak-Pernik Natal Turun
-
New York Bersolek Menyambut Natal
-
Karya Kreatif Pengrajin Lombok, Bangun Rumah Dari Bahan Daur Ulang Kertas
-
Seniman Wayang Uwuh: Berkarya dan Peduli Lingkungan di Tengah Pandemi
-
Semangat Punk Tomi, Independensi Harus Terus Dihidupkan demi Ciptakan Karya
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi