SuaraJogja.id - Kantor Imigrasi kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Yogyakarta memulangkan paksa atau mendeportasi lima Warga Negara Asing (WNA) ke negara asalnya. Hal ini dilakukan karena WNA tersebut sudah melanggar ketentuan keimigrasian.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala kantor Imigrasi kelas I TPI Yogyakarta Andry Indardy saat dikonfirmasi awak media, Kamis (31/12/2020). Disebutkan Andry bahwa WNA yang harus dideportasi didominasi oleh warga negara Timor Leste.
"Sepanjang tahun 2020 ini kita telah mendeportasi lima WNA karena memang melanggar aturan keimigrasian," tutur Andry.
Andry menyampaikan bahwa rata-rata WNA yang harus dipulangkan secara paksa tersebut akibat masa izin tinggal di Indonesia telah usai atau overstay. Selain itu, beberapa di antaranya juga merupakan napi yang telah melakukan kasus tindak pidana.
Baca Juga: Warga Negara Asing Dilarang Masuk Indonesia
"Kebanyakan pelajar karena memang overstay. Ada juga narapidana kasus narkoba dan pembunuhan," ungkapnya.
Dijelaskan Andry, sebenarnya total ada 11 WNA yang kedapatan melanggaran aturan keimigrasian tersebut. Namun, memang untuk sepanjang tahun 2020 ini hanya lima saja yang baru dideportasi, sementara enam sisanya masih menjalani pendetensian atau penahanan.
Bukan tanpa alasan, kata Andry, hal ini terpaksa dilakukan menyusul kebijakan negara dari masing-masing WNA yang belum membuka diri atau masih menerapkan lockdown, sehingga WNA yang bersangkutan masih harus menjalani detensi di kantor imigrasi.
"Kenapa tidak semua WNA itu kita deportasi? Karena memang belum semua negara membuka diri. Bahkan terhadap warga negara mereka sendiri. Kalau saya catat, ada warga negara dari Maroko dan Libya yang negaranya sendiri masih lockdown," ucapnya.
Sebenarnya ada kemungkinan lain untuk memulangkan paksa WNA tersebut ke negara asalnya. Namun, langkah itu juga harus dilakukan sendiri oleh negara yang bersangkutan, yakni dengan menyediakan pesawat carter sendiri untuk menjemput WNA bersangkutan.
Baca Juga: Lion Air Buka Suara soal Warga Negara Asing Dilarang Masuk ke Indonesia
Selain itu, ada kendala lain terkait belum semua WNA yang melanggar keimigrasian itu dipulangkan. Salah satunya terkait dengan WNA yang bersangkutan tidak mempunyai dokumen perjalanan lengkap.
Berita Terkait
-
Kartu Hijau Dicabut: Aktivis Palestina Universitas Columbia Hadapi Deportasi Setelah Protes Gaza
-
"Deportasi Mandiri": Aplikasi Baru Trump Paksa Imigran Ilegal Pilih Pulang Atau Diburu!
-
Israel Siapkan "Direktorat Migrasi": Deportasi Paksa Warga Gaza Dimulai?
-
Visa Dicabut Jika Dukung Hamas? AS Ancam Deportasi Warga Asing, Termasuk Mahasiswa!
-
Gaduh di Pulau Dewata: Kriminalitas Turis Asing Meningkat, Apa Solusinya?
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB