SuaraJogja.id - Koperasi Notowono atau wadah pengelola objek wisata di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul mencatat, tingkat kunjungan wisatawan di awal 2021 ini turun drastis. Penurunan mencapai 40 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ketua Koperasi Notowono Purwo Harsono mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan di awal tahun 2021 hanya berkisar 16.655 orang.
"Kunjungan wisatawan turun sampai 40 persen, itu akumulasi dari 1-2 Januari 2021. Jika dirinci, destinasi wisata terbanyak Pinus Sari 4.696 orang, Hutan Pinus Pengger 4.672 orang," kata Purwo, dihubungi wartawan, Senin (4/1/2021).
Adapun jumlah kunjungan di objek wisata Puncak Becici sekitar 3.470 orang, Seribu Batu 2.362 orang, Bukit Panguk 557 orang, Pinus Asri 512 orang, dan Bukit Lintang Sewu hanya 386 orang.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal, Sebuah Minibus Jatuh Terguling di Mangunan
Berbeda pada tahun sebelumnya di 2020, objek wisata di wilayah Mangunan mencatat kunjungan wisatawan mencapai 30.261 orang. Jumlah terbanyak ada di wisata Hutan Pinus Pengger sebanyak 7.436 orang. Kemudian disusul Pinus Sari 9.302 orang, Puncak Becici 6.098 orang, Seribu Batu 4.228 orang, Bukit Panguk 2.251 orang, Pinus Asri 1.249 orang, dan Bukit Lintang Sewu 697 orang.
Purwo mengakui, penurunan kunjungan wisata ke Mangunan disebabkan karena pandemi Covid-19 yang belum selesai.
Selain itu, ditambah lagi dengan adanya pembatasan jam operasional wisata dari Pemda DIY maupun Pemerintah Kabupaten Bantul yang membatasi operasional objek wisata sampai pukul 18.00 WIB.
Padahal saat yang sama pengelola wisata tengah menawarkan suasana wisata malam seperti di Puncak Becici, Pinus Pengger, Lintang Sewu, Seribu Batu dan Kedai Nata Damar.
Wisata malam tersebut sebenarnya sudah siap untuk menyambut wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru 2021. Tetapi karena pandemi, belum banyak yang mendatangi lokasi.
Baca Juga: Mengenal Hutan Pinus Mangunan, Primadona Wisata Jogja
"Jadi kenapa kunjungan wisata turun penyebab utamanya tetap pandemi Covid-19," kata Purwo.
Lebih lanjut Purwo mengatakan selama ini objek wisata Mangunan selain dikunjungi wisatawan domestik juga dikunjungi wisatawan mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Korea.
Pihaknya mulai menawarkan wisata malam karena masa tinggal wisatawan di Bantul masih belum lama.
Koperasi Notowono mulai menawarkan wisata malam dan juga atraksinya untuk memperlama masa tinggal wisatawan mancanegara di Bantul.
Menurut Purwo, adanya wisata malam selain untuk memperpanjang masa tinggal wisatawan juga untuk mempertahankan eksistensi objek wisata.
Hal itu mengingat jika hanya mengandalkan spot swafoto, wisatawan justru bosan kembali ke objek wisata yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025