SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan akan mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021 mendatang. Kegiatan tersebut akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.
Namun, politikus PKS Mardani Ali Sera justru cenderung tidak setuju dengan langkah tersebut. Menilai penyuntikan vaksin bisa menjadi hal yang berbahaya, Mardani menyarankan, penyuntikan perlu menunggu konfirmasi dari BPOM maupun MUI.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, dosen tetap di Universitas Mercu Buana Jakarta ini mengatakan bahwa penetapan tanggal penyuntikan vaksin merupakan hal yang berbahaya.
Menurutnya, semua pihak harus bersabar menunggu rekomendasi dan izin dari BPOM RI dan MUI guna memastikan keamanan, mutu, khasiat, dan kehalalannya.
"Ini bahaya sekali, sudah keluar tanggal. Harusnya semua sabar menunggu rekomendasi dan Izin BPOM RI dan MUI, untuk memastikan keamanan, mutu, khasiat, dan kehalalannya. BPOM dan MUI harus diberi ruang tidak boleh ada intimidasi agar lebih teliti & hasil evaluasi maksimal," tulis Mardani.
Menurutnya, BPOM dan MUI harus diberi ruang supaya lebih teliti dan memiliki hasil evaluasi yang maksimal.
Ia juga mengingatkan bahwa vaksin belum tentu sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan meskipun seluruh masyarakat sudah mendapatkan vaksin.
Mardani berdoa supaya semua orang di Indonesia diberi kemudan dalam menghadapi pandemi.
"Perlu diingatkan kembali bahwa vaksin belum tentu sesuai keinginan kita, maka protokol kesehatan harus tetap diterapkan meskipun seluruh masyarakat sudah di vaksin. Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam menghadapi pandemi dan selalu diberikan kesehatan #vaksin," imbuh Mardani.
Baca Juga: Syarat Melakukan Vaksinasi Covid-19 dan Tempat yang Diperbolehkan
Kemenkes sendiri melakukan penyuntikan vaksin tahap pertama dalam waktu dekat bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi tenaga kesehatan serta masyarakat umum dalam program vaksinasi gratis secara bertahap.
Pada hari yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan menerima suntikan vaksin pertama dan disiarkan secara langsung melalui media massa agar masyarkat bisa meyakini dan percaya.
Meskipun vaksinasi massal akan segera dilakukan, tetapi pemerintah juga masih terus mengingatkan supaya penerapan protokol kesehatan dilakukan secara baik dan benar.
Kepala daerah juga diminta untuk mulai mempersiapkan data orang-orang yang akan menerima vaksin tahap pertama serta mempersiapkan fasilitas kesehatan yang ada di masing-masing wilayah.
Sejak diunggah pada Selasa (5/1/2021), cuitan Mardani mengenai vaksin yang akan diberikan pada 13 Januari 2021 mendatang sudah disukai lebih dari 80 pengguna Twitter.
Ada puluhan lainnya yang juga ikut membagikan ulang dan beberapa diantaranya dengan kutipan. Sedangkan di kolom komentar juga ada beberapa warganet yang memberikan tanggapan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November