SuaraJogja.id - Sebanyak sembilan kecamatan atau Kapanewon yang berada di Kabupaten Bantul ditetapkan menjadi zona merah. Hal itu menyusul dengan meningkatnya tren kasus Covid-19 di awal tahun 2021.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santoso atau akrab disapa "Dokter Oki" membenarkan bahwa sembilan kapanewon berubah menjadi zona merah.
"Benar [ditetapkan menjadi zona merah]," jelas Oki, dihubungi wartawan, Rabu (6/1/2021).
Sembilan kapanewon menjadi zona merah dengan risiko penularan tinggi atau penyebaran virus tidak terkendali mulai pada 5 Januari.
Ia mengatakan, sembilan kapanewon yang ditetapkan sebagai zona merah sesuai dengan data dari website corona.bantulkab.go.id. Kapanewon tersebut antara lain Sedayu, Sewon, Banguntapan, Pleret, Bantul, Jetis, Pandak, Kretek, dan Srandakan.
Kesembilan kecamatan tersebut dianggap memiliki risiko tinggi dari hasil perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat sejak tanggal 22 Desember 2020-4 Januari 2021.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Rahardjo menerangkan, sembilan kapanewon di Bantul ditetapkan sebagai zona merah karena terjadi tren peningkatan penularan Covid-19.
Bahkan, tren transmisi lokal di Bantul sudah sporadis terjadi di sejumlah wilayah. Oleh sebab it,u kasus covid-19 sudah tidak bisa lagi dipetakan berdasarkan klaster.
"Hari ini kita rapat bersama, dan meminta Pak Sekda sebagai Ketua Harian Gugus Tugas untuk menyikapi hal tersebut," ujar dia.
Baca Juga: Depok Siaga 1 Penyebaran Covid-19
Ia menyatakan, penyumbang meningkatnya kasus Covid-19 di Bantul tidak lepas dari pasien bergejala.
Menurut dia, sesuai dengan kebijakan, yang menjalani tes swab adalah mereka yang kontak erat dan bergejala. Hampir 50 persen orang yang bergejala menunjukkan hasil positif setelah menjalani uji swab.
"Jadi rata-rata banyak bergejala itu yang menyumbang zonasi saat ini," ujarnya.
Menurut Agus, dengan adanya tren peningkatan kasus Covid-19 di Bantul, satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes).
Tidak ada cara lain, sebab, bagi dia akan percuma jika menambah bed untuk pasien Covid-19, tetapi protokol kesehatan tak diperketat.
Hingga 5 Januari 2021, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bantul sudah menyentuh angka 3.511 orang. Dari jumlah tersebut, 2.809 dinyatakan sembuh dan 95 orang meninggal dunia. Sementara, 607 lainnya masih menjalani Isolasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata
-
Pasar Beringharjo Diserbu Pengunjung saat Nataru, Belanja Batik dan Cicip Kuliner Jadi Favorit
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI