SuaraJogja.id - Penceramah Salim A Fillah tengah menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19. Sebelumnya, sang ayah juga dinyatakan terpapar penyakit yang sama. Saat Salim mulai dirawat di rumah sakit, sang ayah dikabarkan meninggal dunia.
Hingga saat ini, Salim mengaku belum mengunjungi makam ayahnya. Sementara, ia juga masih menjalani isolasi mandiri dan pemulihan dari virus yang ditemukan akhir tahun 2019 tersebut.
Melalui akun Instagram pribadinya, @salimafillah, pria kelahiran Yogyakarta, 21 Maret 1984 ini menceritakan bahwa saat itu dirinya sempat mengalami demam selama sembilan hari, nyeri di bagian otot dan sendi, disertai dengan pusing dan mual.
Hal yang dikhawatirkan beberapa orang rekannya pun terjadi. Salim mulai merasa sesak napas dan saturasi oksigennya menurun ke angka yang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga: Viral Tetangga Selalu Kirim Makanan saat Isolasi Mandiri, Publik Iri
Hal yang memberatkan perasaannya adalah situasi di mana ia harus menjalani isolasi di rumah sakit, sementara ayahnya, yang sudah terlebih dahulu dirawat selama beberapa hari, dinyatakan meninggal dunia dan harus dimakamkan dengan prosedur pemakaman penyakit menular selama pandemi.
"Yang paling menyesakkan dada; di hari saya harus masuk ke ruang isolasi di Rumah Sakit itu, qadarallaah wa maa syaa-a fa'al, Bapak yang telah beberapa hari dirawat di Ruang Isolasi rumah sakit yang berbeda dinyatakan wafat dan harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19," tulis Salim.
Sampai saat ini, karena masih harus menjalani isolasi mandiri hingga pekan depan, Salim juga belum bisa berkunjung ke makam ayahnya untuk mendoakan secara langsung.
Selama dirawat, Salim meneguhkan niatnya untuk bisa segera sehat kembali. Semua makanan, baik yang disediakan oleh rumah sakit maupun yang dikirim dari rumah, ia makan sampai habis. Begitu juga dengan semua obat yang harus disuntikkan maupun diminum, ia habiskan semua.
Salim merasa bersyukur, dokter yang mendampingi sejak awal masuk di IGD membagikan video mengenai terapi proning.
Baca Juga: Teddy PKPI: SBY Kini Jadi Jubir Tuhan, Somad cs Siap-siap Kehilangan Posisi
"Teknik proning meningkatkan aliran oksigen dan mendorong berfungsinya berbagai bagian paru-paru," tulis Salim.
Bagian terberat dari paru-paru terletak di punggung manusia, sehingga pasien yang berbaring dengan berat badan bertumpu pada punggung akan lebih sulit mendapatkan udara yang cukup.
Teknik proning membantu meningkatkan aliran oksigen dan mendorng berfungsinya berbagai bagian paru-paru.
Saat disarankan oleh dokter spesialis paru-paru untuk melakukan proning selama 12 hingga 16 jam, Salim menjalankannya selama 14 jam sehari ketika berada di rumah sakit.
Teknik proning lainnya yang dianjurkan adalah melakukan gerakan sujud, bisa dilakukan ketika menjalankan ibadah salat dengan memperlama sujud, baik bagi pasien yang bisa melakukan salat dengan kondisi berdiri ataupun hanya dengan duduk saja.
"Dengan tengkurap untuk membantu paru-paru segera pulih, kita masih bisa menyambi membaca, menulis, atau menonton tayangan bermanfaat. Malam ketika tidur baru kita kembali ke posisi sunnah yakni miring ke kanan," imbuh Salim.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Melihat Kepiawaian Kai, Wasit Sepak Bola Cilik Berusia 9 Tahun di Liga Bali Masters 2025
-
Satu Detik Kick-off Lawan Jepang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
Terkini
-
Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
-
PN Sleman Tolak Intervensi Kasus Ijazah Jokowi: Langkah Mediasi Jadi Penentu
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana