SuaraJogja.id - Nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi jadi pilihan Presiden Jokowi untuk diajukan sebagai calon tunggal Kapolri yang baru. Penyidik senior KPK, Novel Baswedan membongkar aib besar Polri yang harus segera diselesaikan.
Dalam kicauan di akun Twitter pribadinya @nazaqistsha, Novel Baswedan mengingatkan bahwa ada pekerjaan rumah yang cukup berat menanti Kapolri yang baru. Terutama menyelesaikan konflik di internal Polri.
Ia menyebutkan adanya sebuah fragmentasi di dalam tubuh Polri yang membuatnya sulit untuk melakukan reformasi.
“Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera. Sehingga pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya,” tulis pesan tersebut seperti dikutip dari Hops.id, Jumat (15/12021).
Baca Juga: Harapan Novel Baswedan untuk Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit
Meski punya tantangan besar yang harus dihadapi, Novel Baswedan rupanya tak patah arang dan berharap jika Kapolri yang baru berani dan bisa tegas melakukan reformasi di tubuh Polri.
“Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri,” tutupnya pesan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun. Nama calon Kapolri dikirimkan ke DPR hari ini langsung oleh Mensesneg Pratikno.
Nama Komjen Sigit sebelumnya sudah masuk bursa calon Kapolri baru, dan masuk di antara 5 calon yang diajukan Kompolnas ke Presiden Jokowi. Saat ini ia menjabat Kabareskrim.
Menanggapi pengajuan calon Kapolri tunggal itu, pengamat intelijen dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menilai Komjen Sigit merupakan sosok tepat menjadi pimpinan Polri yang dibutuhkan sesuai dengan situasi kebangsaan hari ini.
Baca Juga: Wow! Calon Kapolri Listyo Disebut Dekat dengan Jawara dan Ulama Banten
Mengapa tepat? Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila tapi isu-isu SARA masih digunakan untuk menyerang pemerintah dan aparat penegak hukum.
Hal ini membawa situasi politik dan kemasyarakatan yang kurang kondusif dan sangat bertentangan dengan konstitusi di negara kita.
“Sosok Komjen Sigit yang tegas dan profesional sangat cocok dengan situasi saat ini dan tantangan bangsa ke depan. Apalagi Sigit pernah bertugas sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim berpengalaman dalam penegakan profesionalisme Polri dan penegakan hukum,” jelas Simon.
Berita Terkait
-
Analis: Waspadai Kelompok Teroris yang Anti Calon Kapolri Baru
-
Urai PR Kapolri Baru, KontraS Soroti Pelanggaran HAM Oleh Oknum Kepolisian
-
IPW Sebut Istana Sudah Kantongi Nama Kapolri Baru, Ini Sosoknya
-
Mahfud MD Disebut Sudah Pegang Nama Calon Kapolri Baru, Siapa Dia?
-
Dua Kasus Besar Warisan Idham Azis untuk Kapolri Baru
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia