SuaraJogja.id - Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Bantul. Peristiwa yang terjadi pada Senin (18/1/2021) tersebut menimbun sebagian rumah warga di Pedukuhan Ketos RT 4, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.
Lurah Sriharjo Titik Istiwayatun Khasanah mengatakan, longsor telah menyebabkan rumah milik Warijan rusak, tepatnya di bagian gudang yang terletak di bagian samping rumah dengan luas longsoran 8x2 meter.
"Tanah longsor hampir menutup gudang milik warga kami. Peristiwa terjadi pada malam hari. Saat itu terjadi hujan cukup deras," kata Titik dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2021).
Ia melanjutkan, dari insiden tersebut, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, tembok di bagian gudang tersebut jebol.
Baca Juga: Ya Allah! Bencana Bertubi-tubi Terjang Indonesia, Banjir, Gempa dan Longsor
“Warga sekitar pun langsung kerja bakti untuk memperbaiki,” kata Titik.
Pemilik masih menempati rumah yang terdampak longsoran. Selesai pembersihan, warga kembali beristirahat di rumahnya.
Dihubungi terpisah, Manajer Pusdalops BPBD Bantul Aka Lukluk Firmansyah mengungkapkan, selain di Ketos, longsor juga terjadi di Jalan Imogiri-Panggang, Pedukuhan Siluk 1, Kalurahan Selopamioro, Imogiri.
"Tebing setinggi tiga meter longsor di Jalan Imogiri-Panggang, Siluk 1, Selopamioro, Imogiri. Material longsor sempat menutup akses jalan," jelas dia, dihubungi melalui pesan singkat.
Aka menerangkan, saat hujan deras, sisa material tanah turun ke jalan raya. Dikhawatirkan itu akan menyebabkan kecelakaan, sehingga warga bersama sukarelawan membersihkan sisa-sisa material yang berserakan di jalan.
Baca Juga: 3 Pekan Awal 2021: Banjir, Gempa, Longsor, Erupsi, Sriwijaya Air, Covid-19
"Masyarakat sekitar inisiatif membersihkan sisa tanah yang berada di jalan raya. Sudah diselesaikan dan bisa dilintasi kembali," ujar Aka.
Selain dua titik longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi, Aka mengatakan, sejumlah pohon di wilayah Bantul juga roboh.
"Terdapat tiga titik pohon tumbang kemarin. Satu titik di Triharjo, satu pohon tumbang di Gilangharjo dan satu buah pohon besar tumbang di wilayah Trimurti," katanya.
Tumbangnya pohon tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, tetapi mengganggu akses jalan warga.
"Sudah dilakukan penanganan malam itu juga. Tim assesment membagi tempat dan melakukan pemotongan pohon-pohon yang tumbang," terang dia.
Aka menjelaskan, kondisi cuaca di wilayah DI Yogyakarta masih dalam intensitas hujan yang cukup tinggi. Pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat dan relawan tetap waspada ketika hujan disertai angin kencang terjadi.
"Tetap waspada dan kami harap tetap bersiaga. Kondisi cuaca saat ini masih di musim penghujan yang cukup berpotensi terjadi bencana," katanya.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Melanda Sukabumi, 91 Ribu Jiwa Terdampak
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
-
Bencana Longsor di Pekalongan: 17 Tewas, 9 Hilang, Tim SAR Berpacu dengan Waktu
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan