SuaraJogja.id - Beredar video seorang gadis berkacamata yang menyampaikan pesan kepada para pengguna TikTok. Sebagai salah satu media sosial yang digunakan untuk membuat video singkat, TikTok memiliki banyak pengguna dan penggemar.
Bukan keduanya, gadis ini justru menghina para pengguna TikTok dengan menyebutnya alay dan tak berguna.
Akun Instagram @teritoriidiot membagikan video seorang gadis berkacamata tengah mencurahkan keluh kesahnya di depan kamera.
Ditujukan langsung kepada para pengguna TikTok, gadis ini menyebut mereka sebagai anak-anak alay. Tak tanggungg-tanggung, gadis ini juga menyebut mereka dengan kata 'najis.' Seolah para pengguna TikTok orang yang menjijikkan.
Baca Juga: India Blokir Permanen TikTok dan 58 Aplikasi Asal China
Ejekan itu ditujukan terutama para dancer yang menggunakan aplikasi TikTok untuk membuat video serta orang-orang yang bergoyang tidak jelas. Gadis ini mempertanyakan apakah orang-orang itu memiliki karya.
Disebut tak berpenghasilan, pengguna TikTok juga dinyatakan tidak berguna. Ia mengaku enek melihat kelakuan para pengguna aplikasi tersebut yang berambut pirang dan menggunakan filter slow motion.
"Pengen gue kikir," tulis akun @teritoriidiot dalam keterangannya.
Memainkan kamera ponselnya dengan fitur zoom in dan zoom out, warganet ikut tertarik perhatiannya melihat gigi gadis ini. Terlihat ada sebuah titik kecil berkilau di bagian gigi depan sampingnya. Diduga, gadis ini sengaja memamerkan aksesoris serupa berlian yang tertempel di gigi tersebut.
Sejak diunggah Senin (25/1/2021), video berdurasi singkat tersebut sudah dilihat lebih dari 6000 kali.
Baca Juga: Uangnya Kurang saat Servis Motor, Pria Ini Jadikan Pacar sebagai Jaminan
Ada puluhan warganet yang ikut memberikan tanggapan di kolom komentar. Berbagai pendapat ikut disampaikan, mulai dari yang merasa terwakili hingga warganet yang lebih fokus dengan aksesoris gigi gadis tersebut.
Lihat videonya DI SINI.
"Isi hati saya terungkap sudah disini," tulis akun @barabara_the*********.
"Wkwkwk bener juga mbak kamu cuman caranya harus agak di lurusin," komentar akun @viyan********.
"Mantap mba gua setuju nih pemikiran ternyata," tanggapan akun @haikal****.
Sementara akun @fadilla_****** mengatakan, "Itu hak masing-masing orang kalau situ gak suka ya gak usah nonton beres kan toh mereka yang suka tiktok gak rugiin situ. Aku gak suka tiktok tapi gak perlu ngehina orang."
Berita Terkait
-
Ada Inovasi Terbaru Kirim Hadiah Virtual Motor dan Makanan di TikTok LIVE, Begini Caranya
-
7 Langkah Mudah Ikutan Tren Venom Core, Cuma Modal HP!
-
Kolaborasi Grab dan TikTok Live Hadirkan Grabulous Gifts
-
Kebangetan! Makam Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Kini Malah Dipakai buat Syuting Video Klip
-
Jadi Tren Lagi di Medsos, Apa Itu Independent Women?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO