Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 07 Februari 2021 | 07:20 WIB
Sejumlah wisatawan nampak memadati pantai Parangtritis untuk berwisata di Libur Natal, Jumat (25/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemberlakuan program Jateng di Rumah Saja gagasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan dampak di DI Yogyakarta. Tingkat kunjungan wisatawan ke Parangtritis, Sabtu (6/2/2021), relatif turun mencapai 25-30 persen.

Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis Rohmat Ridwanto menyebutkan, hingga pukul 15.00 WIB, pengunjung yang masuk ke lokasi wisata Parangtritis hanya berjumlah 1.600 orang.

"Ada penurunan tingkat kunjungan di akhir pekan ini. Sampai jam 15.00 WIB, sekitar 1.600-an pengunjung," kata Rohmat, dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu.

Ia menjelaskan, wisatawan yang datang kebanyakan dari wilayah Yogyakarta. Di luar DI Yogyakarta, jumlahnya sangat sedikit.

Baca Juga: Akses ke Banyumas Bisa Ditembus Warga, Namun dengan Syarat Ini

"Kebanyakan wisatawan lokal saja, jika dari luar wilayah luar seperti Jawa Tengah hanya satu-dua pengunjung," katanya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Annihayah mengatakan, kebijakan di rumah saja saat akhir pekan yang digulirkan Ganjar Pranowo pasti memiliki dampak pada penurunan kunjungan wisata di Bantul.

Ia menambahkan, selama PTKM ini, kunjungan harian dengan akhir pekan hampir sama, yakni sekitar 1.000 wisatawan bahkan bisa turun menjadi 800 wisatawan.

"Kondisi saat ini, pengunjung terus turun. Kami dari Dinas Pariwisata, sudah kibarkan bendera putih," ujarnya.

Ia menjelaskan, turunnya wisatawan berdampak juga pada penghasilan pedagang di sekitar pantai Parangtritis hingga Pantai Depok.

Baca Juga: Aneh, Pasar di Kota Tegal Boleh Buka Tapi Saat Tengah Malam hingga Pagi

"Saya itu jika berkunjung ke objek wisata 'ngelus dada' melihat warung-warung sepi pengunjung, pedagang cuma bengong, tidak tega saya," ujarnya.

Load More