Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 12 Februari 2021 | 08:58 WIB
Kelenteng Fuk Ling Miau di Gondomanan, Yogyakarta. (Guideku/Arendya)

SuaraJogja.id - Tahun Baru Imlek dirayakan dengan cara yang berbeda di 2021 dibandingkan dari tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

Tak terkecuali di Kelenteng Gondomanan, Kota Yogyakarta, warga Tionghoa tak merayakan pesta pada Imlek kali ini.

Kegiatan sembahyang atau ibadah di Kelenteng Gondomanan, diberitakan ANTARA, dilakukan dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Kami hanya akan menyalakan lilin sebentar di detik-detik pergantian tahun. Setelah itu selesai. Tidak ada pesta, hanya mengucapkan selamat tahun baru saja," kata Ketua Pengurus Kelenteng Fuk Ling Miau Gondomanan Angling Wijaya di Yogyakarta, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga: Libur Imlek, Kemenpan RB Wajibkan PNS Share Lokasi

Ia mengatakan, jumlah umat yang datang beribadah di kelenteng pada malam pergantian tahun tidak sebanyak tahun sebelumnya. Selain itu dipastikan, tidak ada kegiatan yang memicu kerumunan.

"Tidak ada kumpul-kumpul. Hanya beribadah sebentar saja, memanjatkan doa keselamatan semoga pandemi segera berakhir. Apalagi, ini tahun kerbau. Kerbau dikenal ‘ndablek’ tapi kuat," tutur Fuk Ling Miau.

Tahun lalu, kata dia, tepat pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB, umat Tionghoa menghadiri doa bersama di kelenteng, dimeriahkan dengan pesta kembang api dan pertunjukan barongsai.

"Tahun ini beda. Sederhana saja. Kami pun sudah menyiapkan sarana pendukung protokol kesehatan. Ada empat wastafel dan pengecekan suhu otomatis. Ibadah dilakukan bergantian dan maksimal 30 persen," jelas Fuk Ling Miau.

Tak hanya itu, tahun ini juga tidak dilakukan kegiatan pembagian bahan kebutuhan pokok kepada warga kurang mampu tepat pada tahun baru.

Baca Juga: Tradisi Bagi Angpao saat Imlek, Syaratnya: Jangan Angka Ganjil

"Biasanya akan ada banyak warga kurang mampu datang ke kelenteng saat Imlek. Kami akan coba tertibkan supaya tidak berkerumun. Kalau tidak pakai masker akan kami tegur dan beri masker. Nanti juga ada pengawasan dari kepolisian terkait pelaksanaan ibadah di kelenteng," ujarnya.

Sementara itu, Vincent Eddy Kuncoro Hartono, salah satu warga Tionghoa, mengungkapkan, perayaan Imlek tahun ini dipastikan berbeda dibanding tahun lalu.

Biasanya ia beribadah dan berdoa di sejumlah kelenteng di luar daerah sebelum malam pergantian tahun dan berkumpul bersama keluarga besar

“Untuk tahun ini beda. Yang pasti, tidak keluar kota dan masih mempertimbangkan banyak hal untuk datang berdoa ke kelenteng. Bisa saja berdoa di rumah karena ada altar juga,” ungkap Vincent.

Dirinya yakin, keluarga Tionghoa lainnya yang merayakan Imlek juga menerapkan hal serupa.

"Imlek biasanya identik dengan kumpul keluarga besar. Banyak yang datang dari luar kota, tetapi karena masih pandemi, mungkin yang berkumpul hanya keluarga dekat saja,” jelas Vincent.

Load More