SuaraJogja.id - Program Tracing, Test dan Treatment (3T) yang dicetuskan pemerintah pusat mulai dilakukan masif di wilayah Indonesia termasuk DI Yogyakarta. Menyukseskan 3T tersebut, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY mengoperasikan Mobil Laboraturium Bergerak Surveilans ke wilayah DIY-Jawa Tengah (Jateng).
Kepala BBTKLPP DIY, Irene menuturkan jika pengoperasian mobil tersebut baru dilakukan pertama kalinya. Kabupaten Bantul dipilih untuk memulai program 3T.
"Mobil milik BBTKLPP ini difungsikan untuk mempercepat tracing serta test di tengah masyarakat jika terjadi penularan Covid-19. Sehari bisa mengecek sampai 300 spesimen dan bisa segera diketahui hasilnya," kata Irene saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Rabu (24/2/2021).
Irene menuturkan dalam mobil tersebut sudah tersedia berbagai alat pengecekan spesimen. Terdiri dari mesin PCR, mesin ekstraksi dan test molekular.
Baca Juga: Sudah Minta Maaf, Supriyono Tetap Dipanggil ke BKD DPRD Bantul
"Sudah lengkap mesin untuk pengecekan spesimennya. Namun yang mengoperasikan nanti dari petugas Dinas di Kabupaten/kota," terang Irene.
Dalam sehari, lanjut Irene Laboraturium Bergerak itu bisa mengecek 96 spesimen dalam sekali running. Dalam sehari target pengecekan spesimen bisa mencapai lebih kurang 300 spesimen.
"Kami punya mesin yang bisa mengecek 96 spesimen sekali running. Dan dalam sehari bisa dilakukan 3 kali running," jelas dia.
Pengoperasian mobil tersebut nantinya akan menyasar ke seluruh wilayah yang ada di DIY-Jateng. Sementara akan dilakukan di wilayah DIY.
"Pelayanan mobil ini menyasar ke seluruh wilayah DIY-Jateng. Jika lokasi mendaki ya memang belum bisa. Tapi DIY Jateng wilayah operasi mobil ini ke depan," ujar dia.
Baca Juga: 9 ASN Positif Covid-19, Dinkes Bantul Gelar Tes Swab PCR Massal
Terpisah Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan bahwa pengoperasian Mobil Laboraturium Bergerak merupakan bentuk upaya percepatan 3T.
"Jika ada satu kasus besar di suatu wilayah, BBTKLPP akan support datang melakukan testing seperti yang dulu pernah kita lakukan. Ini penting karena kami harus meningkatkan lagi akselerasi 3T, upaya treatment sudah ada di desa dan dusun di kabupaten. Jika ditracing yang positif ini banyak bisa dilakukan karantina," kata Agus.
Agus menegaskan jika Bantul siap melakukan akselerasi 3T. Selain itu Bantul direncanakan menjadi salah satu pilot project untuk akselerasi 3T secara nasional.
"Besok siang menginisiasi menteri meluncurkan sarana dan prasarana di Bantul. Kami pusatkan di Bambanglipuro dan Banguntapan untuk inisiasi 3T, baik antigen dan Swab PCR," kata Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali