SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menyasar para pelaku usaha dan wisata sebagai penerima vaksin Covid-19. Sudah tercatat 19.980 warga yang masuk dalam pemberian vaksinasi Covid-19 secara massal di Kota Jogja tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala UPT Malioboro Ekwanto menilai pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pelaku wisata dan kelompok masyarakat khususnya di Kota Jogja sudah selayaknya dilakukan. Kunjungan wisata yang sudah mulai terasa ada peningkatan pun menjadi salah satu faktor yang layak diperhitungkan.
"Tingkat kunjungan rata-rata di Malioboro sudah mencapai 2 ribu orang saat akhir pekan atau libur panjang. Jadi karena sudah seperti itu [kunjungan meningkat] maka mereka [pelaku wisata] layak mendapat vaksinasi Covid-19," kata Ekwanto kepada awak media, Senin (1/3/2021).
Ekwanto menyebut peningkatan itu sudah terasa sejak beberapa waktu terakhir. Sebelumnya di akhir pekan kunjungan Malioboro bahkan hampir tidak pernah mencapai 1.000 orang.
Menurutnya hal itu wajar sebab di hampir semua tempat pun kondisi serupa juga masih terjadi. Namun memang pihaknya selali menjaga kepercayaan masyarakat luas khususnya para wisatawan agar tetap melihat kawasan Kota Jogja khususnya Malioboro sebagai tempat yang aman dan nyaman.
"Kami memahami bahwa dimana-mana atau semua tempat juga hampir sama kondisinya. Di sini pun dari awal, trust Malioboro kepada masyarakat luar itu harus terus dijaga. Walaupun tidak dipungkiri kalau itu [kepercayaan] yang terjaga maka konsekuensinya pengunjung banyak," terangnya.
Maka dari itu, tingkat kewaspadaan wajib untuk dilakukan untuk selalu menjaga sinergi yang baik antara wisatawan dan warga setempat. Hal itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak terkait.
"Kalau pengunjung banyak ya harus waspada lagi. Kadang-kadang sulit untuk dipisahkan, kalau ngga ada pengunjung kadang kami ditegur kok sepi tapi kalau banyak pengunjung di masa [pandemi Covid-19] ini harus dikeluarkan dan sebagainya. Kadang-kadang kami repot," ungkapnya.
Menurutnya, vaksinasi bisa menjadi bagian dari upaya dan langkah awal pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Program yang sudah berjalan sejaka beberapa waktu lalu nyatanya juga mendapat respon yang baik dari masyarakat khususnya di Kota Jogja.
Baca Juga: Tukang Becak Malioboro Sumringah Disaksikan Jokowi Saat Suntik Vaksin
Disampaikan Ekwanto, sudah banyak pelaku wisata termasuk para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang secara sadar mendaftarkan diri untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. Artinya kesadaran dari masyarakat itu hadir tanpa paksaan dari pihak manapun termasuk pemerintah sendiri.
"Dengan penyelenggaraan vaksinasi massal ini semua menyadari tidak harus kami paksa-paksa untuk datang ke titik-titik dimana dia akan di vaksin. Dengan sadar itu berarti dia ingin sehat. Sebaba kalau tidak itu berarti dia punya potensi lebih untuk kena dan menyebarkan," ucapnya.
Ekwanto menerangkan sudah melakukan edukasi kepada para pelaku usaha dan wisata yang ada. Mulai dari sepanjang Tugu Pal Putih, Jalan Mangkubumi, Malioboro hingga ke Alun-alun Utara Yogyakarta.
"Insya Allah semua sudah tersisir untuk mendapatkan vaksinasi. Harapan kami ekonomi dan kesehatan bisa berjalan beriringan. Kalau sudah dalam kondisi aman maka semua bisa lebih baik lagi. Saat ini PKL atau pelaku wisata di Malioboro hanya bisa berharap semuanya kembali seperti masa-masa lalu nyaman dan bisa harmoni bersama dengan pengunjungnya," sebutnya.
Kendati demikian, kata Ekwanto hingga saat ini pendataan itu memang belum final. Artinya masih ada beberapa orang yang terlewat dalam pendataan calon penerima vaksinasi Covid-19 di Kota Jogja.
"Tentu saja ini belum final karena masih ada satu dua yang kelewatan. Maka kami harap akan ada tahap berikutnya dan itu bisa menyisir yang belum-belum agar semuanya bisa bener-bener merasa aman," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Lebih Aman & Mudah Disimpan, Vaksin dari Adenovirus Tak Kalah Efektif
-
Pernah Terpapar, Besok Wakil Wali Kota Bandung Disuntik Vaksin Covid-19
-
Ahli Vaksin China: Vaksin mRNA Berbahaya bagi Kelompok Orang Tertentu
-
Petugas Pelayanan Publik di Bekasi Mulai Disuntik Vaksin Covid-19
-
Usai Vaksin Jadi Kebal dari Covid-19, Mitos atau Fakta?
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah
-
Proyek Strategis Nasional (PSN) Untungkan Siapa? Jeritan Petani, Perempuan, dan Masyarakat Adat yang Terpinggirkan
-
Makan Bergizi Gratis Mandek? Guru Besar UGM: Lebih Baik Ditinjau Ulang