SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tak akan melakukan lockdown di Kapanewon Piyungan setelah puluhan santri dan guru di sebuah pondok pesantren (ponpes) terkonfirmasi Covid-19. Pemkab akan mengembalikan kebijakan membatasi ruang gerak santri dan guru ke ponpes setempat.
"Kami tidak melakukan lockdown di sana. Karena yang terjadi kan di lingkungan ponpes, jadi kami kembalikan ke pengelola ponpes," terang Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis ditemui SuaraJogja.id saat pemantauan vaksinasi tahap 2 di RSUD Panembahan Senopati, Jumat (5/3/2021).
Helmi menjelaskan bahwa kebijakan lockdown bisa diambil, namun hanya ponpes yang bisa melakukan.
"Lockdown itu nantinya, kebijakan internal ponpes saja yang melakukan. Tentunya dengan mengetatkan protokol kesehatan. Itu yang perlu dilakukan," ujar Helmi.
Baca Juga: Pemkab Bantul Refocusing Anggaran, Pembangunan Sarana Pendukung SSA Ditunda
Ia menambahkan, bahwa orang yang telah terpapar Covid-19, tak menjamin terhindar dari penyakit yang sama. Sehingga pengetatan protokol kesehatan merupakan hal yang utama.
"Jadi tidak ada jaminan orang sudah pernah (terkonfirmasi) Covid-19 dan sembuh lalu terpapar lagi, bisa saja. Mungkin juga yang terjangkit itu (santri atau guru) yang lain. Mungkin dia melaksanakan perjalanan jauh atau kondisi tubuhnya yang mengalami penurunan sehingga, sangat rentan terpapar Covid-19 itu," katanya.
Helmi tak menampik, jika ponpes yang ada di wilayah Kapanewon Piyungan itu mengalami kejadian yang sama. Sebelumnya, pada November 2020 di Piyungan juga terjadi penularan Covid-19 yang cukup masif di sebuah ponpes yang ada di sana.
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan, diketahui kasus tersebut berawal dari dua warga ponpes yang mengalami gejala diduga Covid-19.
"Benar ada 34 yang positif setelah pemeriksaan kemarin (Kamis). Sebelumnya ada dua orang dari ponpes ini yang mengeluh sakit dan memiliki gejala Covid-19. Setelah itu mereka tes Rapid Antigen mandiri dan hasilnya positif," kata pria yang akrab disapa dokter Oki ini.
Baca Juga: PAD Pariwisata Tak Penuhi Target, Dispar Bantul Revisi Target di 2021
Dinkes, lanjut Oki menindaklanjuti dengan melakukan tracing pada Jumat (26/2/2021). Hasilnya, didapatkan sembilan orang civitas ponpes berkontak erat.
"Nah ada 9 orang lagi yang mengalami gejala. Akhirnya kami tes dengan Swab PCR semuanya (9 dan 2 orang sebelumnya) dengan hasil positif semua," tambah Oki.
Ia menjelaskan, adanya penyebaran yang berpotensi menularkan virus di lingkungan ponpes, Dinkes Bantul menggelar tes rapid antigen.
"Kami melakukan tes ke-241 orang yang ada di ponpes menggunakan alat rapid antigen bantuan dari pemerintah pusat. Nah hasil dari ratusan orang yang kami tes, hanya 34 orang positif," katanya.
Oki menerangkan warga ponpes yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah santri dan juga guru atau ustad. Saat ini warga yang positif Covid-19, menjalani isolasi mandiri.
"Isolasi mandiri di ruangan yang ada di ponpes. Semuanya dipantau dan ditangani oleh puskesmas setempat," kata dia.
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY