Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 06 Maret 2021 | 10:50 WIB
Syam Terrajana berfoto di depan lukisan dan karyanya yang dipamerkan di Pameran Tunggal bertema Pada Ruang yang Bercerita di Ruangdalam Art House, Gang Sawo no 55, Padukuhan Jeblog, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Jumat (5/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Belasan kanvas serta puluhan bingkai tergantung rapi di dinding sebuah Rumah Seni, Ruangdalam Art House yang terletak di Gang Sawo no 55, Padukuhan Jeblog, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Terdapat lebih kurang 15 lukisan yang dipajang dalam sebuah pameran tunggal bertajuk, "Pada Ruang yang Bercerita".

Seorang pria 38 tahunan nampak menunjuk sejumlah lukisan itu. Sambil mengisahkan bagaimana kanvas kosong ini menjadi sebuah cerita dalam bentuk lukisan, pria berkaus hitam dengan topi Patino Hat-nya memulai ceritanya terjun ke dunia seni.

Syam Terrajana namanya, pria asal Gorontalo ini merupakan seorang jurnalis lokal yang bertugas di kota berjuluk Serambi Madinah. Mengawali karier sebagai wartawan sekitar 2008 silam, pria kelahiran 3 Juni 1982 mulai tertarik ke dunia seni pada 2013 lalu.

"Background aku itu adalah jurnalis, sehingga karya aku (lukisan) ini aku perlakukan sebagai membuat majalah. Jadi banyak cerita di dalam lukisan ini," kata Syam ditemui SuaraJogja.id, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Bakal Uji Lab Hasil Vaksinasi, Dinkes Bantul Incar 400 Sampel dari Nakes

Syam Terrajana berfoto di depan lukisan dan karyanya yang dipamerkan di Pameran Tunggal bertema Pada Ruang yang Bercerita di Ruangdalam Art House, Gang Sawo no 55, Padukuhan Jeblog, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Jumat (5/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Syam Terrajana mengambil cerita dari berbagai latar belakang, mulai dari keluarganya, sejarah hingga potret masyarakat yang dia temui selama liputan di lapangan.

"Saya tertarik dengan sejarah, seperti pergundikan dimana kolonial zaman dulu mengambil pribumi perempuan untuk dijadikan seorang Nyai. Bisa dibilang aku menceritakan sejarah versiku sendiri, imajinasiku sendiri. Menurut aku sejarah sekarang itu penuh dengan imajinasi dan penuh dengan kepentingan juga, siapa yang pemenangnya dialah yang menulis sejarah," kata Jurnalis yang biasa menulis isu Papua ini.

Terjun ke dunia seni, kata Syam, dirinya ingin menjembatani profesi jurnalis yang dia lakoni sekarang dengan basic teater yang pernah dia geluti sebelumnya.

"Aku juga suka sastra, suka sejarah dan memang sebelumnya pernah menjadi seorang guru teater. Aku ingin membungkus antara jurnalis dan seni dan jadilah seperti yang terlihat saat ini," ujar dia.

Tak hanya lukisan, Syam juga membuat video art dan penggalan kata-kata yang muncul kala merangkai sebuah berita.

Baca Juga: Hipertensi Sempat Jadi Kendala, Sekda Bantul Akhirnya Berhasil Divaksin

Syam memulai terjun ke dunia seni kisaran tahun 2013. Dirinya masih menjadi wartawan hingga saat ini.

Load More