SuaraJogja.id - Lama tak aktif di media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda kembali menampakkan batang hidungnya lewat sebuah foto baru di Instagram, Minggu (21/3/2021).
Melalui foto itu, Abu Janda mengungkapkan, ia menerima banyak pesan yang menanyakan tentang kabarnya.
"Banyak banget yang nanyain kabar via dm.. terima kasih atensinya ya gaes," tulis @permadiaktivis2.
Pria yang tengah tersandung kasus SARA ini kemudian menutup keterangannya dengan bercanda mengaku belajar Al-Qur'an bersama Aldi Taher, aktor yang belakangan ramai disoroti karena mendulang sensasi lewat video-videonya pamer membaca Al-Qur'an hingga melabeli dirinya dengan sapaan "ustaz".
Baca Juga: Terbelit Kasus SARA, Abu Janda Come Back Belajar Ngaji dengan Aldi Taher
"Saya sementara belom aktif dulu karena lagi belajar baca Al-Quran sama Ustadz @alditaher.official," tambah Abu Janda.
Tak hanya itu, Abu Janda juga menyebutkan, foto yang ia unggah di Instagram itu adalah foto terbarunya.
Tampak wajah Abu Janda berubah, ditambah kumis dan brewok agak tipis serta rambut gondrong sebahu dengan warna cokelat tua, diduga hasil editan.
Warganet pun tertawa menyaksikan unggahan terbaru Abu Janda setelah lama tak aktif di media sosial itu.
"Kok jd ngganteng bang," tulis @lus***.
Baca Juga: Teddy PKPI Umumkan Persaingan Mengaji Habib Rizieq vs Aldi Taher: Ngeri!!
"Astagaaah belajar nya ama ustad ituuu .. bae2 om nanti di ajarin joged poligami," tambah @jam***.
"Naahh gini doong tampilan baru lebih sangar nih... hehehe," ungkap @yay***.
Abu Janda dilaporkan Ketua Bidang Hukum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Medya Rischa Lubis atas cuitan di akun Twitter @permadiaktivis1 yang bernada rasis terhadap eks Anggota Komnas HAM Natalius Pigai.
Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.
Dalam laporan tersebut, Abu Janda dituding melakukan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media elektronik sebagaimana Pasal 45 Ayat (3) juncto Pasal 27 Ayat (3) dan/atau Pasal 45A Ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kebencian atau Permusuhan Individu dan/atau Antargolongan (SARA) Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.
Selain itu, ia juga terseret masalah hukum karena cuitan soal Islam Arogan saat merespons kicauan Ustaz Tengku Zulkarnain.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terbelit Kasus SARA, Abu Janda Come Back Belajar Ngaji dengan Aldi Taher
-
Teddy PKPI Umumkan Persaingan Mengaji Habib Rizieq vs Aldi Taher: Ngeri!!
-
Ustadz Ini Umumkan Abu Janda cs Buzzer Bertugas Hancurkan Islam Indonesia
-
Penceramah Berjenggot Sebut Abu Janda Dibayar Rp 74 Juta Jadi Buzzer
-
Ustaz Ini Sebut Pemerintah Sengaja Bentuk Buzzer untuk Hancurkan Islam
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?