SuaraJogja.id - Umat Kristiani di DIY merayakan Paskah sebagai rangkaian terakhir tri hari suci, Minggu (04/04/2021). Di GPdI Hagios Famiy Sosrowijayan misalnya, ibadah yang dibagi dalam tiga sesi ini dijaga ketat TNI/Polri dan satpol PP. Selain itu satgas COVID-19 juga disiagakan untuk memastikan setiap jemaat yang beribadah mentaati protokol kesehatan (prokes).
Gereja yang biasanya diisi lebih dari 700 jemaat sebelum COVID-19 ini hanya diisi sekitar 200 jemaat saat perayaan Paskah. Selama kebaktian, petugas keamanan menyisir sudut-sudut gereja.
Pendeta Yeslia Budi Karyanta dalam kotbahnya mengungkapkan, peristiwa teror dan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dalam rangkaian Minggu Palma perayaan Paskah tak boleh membuat jemaat takut. Alih-alih-alih khawatir, umat Kristiani harus menang melawan teror tersebut.
Apalagi pemerintah dan pihak yang berwajib sudah bekerja keras mengatasi kasus tersebut. Sehingga umat Kristiani bisa beribadah Paskah dengan aman dan nyaman. Keberagaman Indonesia pun diharpakan semakin menyatukan umat untuk saling bertoleransi umat beragama.
"Keamanan juga sudah diperketat untuk mengantisipasi semua. Karenanya kita jangan kalah dari situasi ini karena tuhan melindungi melalui orang-orang yang ada di sekitar kita," ungkapnya.
Esensi paskah dengan bangkitnya Yesus Kristus dari kematian juga harus membuat umat Kristiani mampu bertahan ditengah pandemi COVID-19 yang belum juga usai. Dengan menerapkan prokes yang ketat, mereka bisa beribadah dengan khusyuk.
"Peringatan kematian tuhan yang menyelamatkan kita di paskah ini memberikan harapan ada hari esok yang lebih baik, karenanya kita bisa melawan terorisme dan covid-19," ungkapnya.
Sementara ketua panitia Paskah 2021, Robby Nugroho menjelaskan, sejak peringatan Jumat Agung, sejumlah petugas berjaga di tiap sesi kebaktian. Patroli dilakukan 3-5 anggota polisi, 2-3 anggota TNI, 2-3 satpol PP.
"Kami juga dibantu petugas dari kalurahan untuk menjaga keamanan gereja," jelasnya.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Landa DIY, Pengunjung Amplaz Dibuat Panik
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Cerita Paskah dari Jepara, Gereja Injili di Tanah Jawa Akhirnya Diakui
-
Selamat Paskah: Ketahui Asal-Usul Telur dan Kelinci saat Paskah
-
Happy Easter: Arti dan Rangkaian Paskah
-
Ratusan Gereja di Kapuas Hulu Ibadah Paskah dengan Aman
-
Unik! Termyata Ini 5 Sajian Khas Paskah dari Berbagai Negara di Dunia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'