Menurut Budiharjo, masyarakat perlu menyadari setelah pemberian vaksin bukan berarti kita kebal. Karena butuh waktu bagi tubuh, untuk membangun antibodi terhadap Covid-19.
"Vaksin bukanlah obat, tapi upaya untuk mendorong kekebalan spesifik atas penyakit tertentu, dalam hal ini Covid-19," kata dia.
Dirut PT TWC Candi Prambanan-Borobudur-Ratu Baka Edi Setijono mengungkapkan, ini adalah program yang sudah ditunggu-tunggu semua pihak, agar vaksinasi bisa mencakup semua lapisan masyarakat.
Dengan adanya vaksinasi bagi pelaku di sektor pariwisata, harapannya pariwisata dan ekonomi segera bangkit. Karena di masa pandemi, kondisi pariwisata cukup membuat prihatin.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Ruangan Ponpes Ibnul Qoyyim Dusun Gandu, Ini Kata MUI
"Vaksinasi berlangsung selama tiga hari. Semoga kegiatan ini bisa terus kita jalankan," tandasnya.
Sebagai informasi, imunisasi ini diberikan kepada para pelaku pariwisata, pelayanan publik dan transportasi. Pemberian suntikan vaksin COVID-19 tersebut dilakukan di kompleks Candi Prambanan tak jauh dari Rama Shinta Garden kafe, secara drive thru. Baik bagi pengendara mobil maupun sepeda motor.
Vaksinator dan pemantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berasal dari nakes RS Bhayangkara. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan peserta itu, terselenggara atas kerjasama Halodoc, Gojek, Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Sleman.
Pemkab Sleman telah memvaksin nakes, petugas pelayanan publik dan lansia. Nakes yang sudah disuntik dosis pertama sebanyak 18.579 orang, sedangkan yang sudah mendapat vaksin dosis kedua 16.400 orang.
Bagi petugas pelayanan publik yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama ada 52.650, sedangkan yang sudah mendapat suntikan vaksin dosis kedua yakni 22.503 orang.
Baca Juga: Pegiat Wisata Divaksin, Sektor Pariwisata di Kendal Mulai Bergariah
Untuk lansia, sudah ada sebanyak 16.361 orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan 237 orang sudah menerima suntikan dosis kedua, yang hingga kini masih terus berlangsung.
Berita Terkait
-
Pieter Huistra Beberkan Progres Eksperimen di Lini Belakang PSS Sleman
-
PSS Sleman Hajar PSM Makassar, Peluang Bertahan di Liga 1 Makin Terbuka?
-
Yuran Fernandes Olok-olok Sepak Bola Indonesia: Level dan Korupsinya Sama!
-
Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
-
Desa Wisata Brayut, Tempat untuk Mempelajari Ragam Kebudayaan khas Jogja
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun
-
Pedagang Menjerit! Harga Kelapa Parut di Solo Naik 100 Persen
-
Modal Asing Cabut Rp 50,72 Triliun dari Pasar Saham RI
-
Gerebek Tengah Malam di Klaten, Polisi Amankan Remaja Asyik Main Kartu
-
Polres Boyolali Tangkap Pengeroyok Nenek yang Ketahuan Mencuri Bawang
Terkini
-
Dalang Kebocoran Soal ASPD Terungkap, Disdikpora DIY dan Jogja Tak Beri Sanksi?
-
Koperasi Merah Putih: Mimpi Desa Wisata Mandiri Terwujud? Ini Strategi Jitu Kemenpar & Kemenkop
-
'Lumbung Mataraman': Cara Cerdas Jogja Atasi Surplus Makanan & Bantu Warga Rentan
-
Simak, Transformasi Pendidikan di SMPN 6 Bayan Lewat Bantuan Digital BRI
-
Tabrak Lari Maut di Kulon Progo, Pesepeda Ontel Meninggal Mobil Silver Metalik Jadi Petunjuk