Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir siklon semakin sering terbentuk, terutama pada periode transisi dari musim penghujan ke musim kemarau atau musim kemarau ke musim penghujan.
Misalnya saja di perairan selatan dan utara Indonesia cukup banyak siklon terbentuk. Dalam setahun bisa 5-8 siklon dengan kecepatan yang berbeda dan dampak yang berbeda.
Hal itu ditengarai terjadi akibat perubahan iklim yang meningkatkan suhu permukaan laut.
Dalam kajiannya itu, Emil memandang sejak adanya Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC), deteksi dini siklon menurutnya telah dilakukan dengan baik.
Bibit siklon sudah dapat dideteksi menggunakan citra satelit ataupun radar, pada saat bibit siklon terbentuk dengan tingkat perkembangan sebagai gangguan tropis.
Arah pergerakan dan kecepatannya pun bisa dideteksi. Sehingga bisa diperkirakan waktu serta kecepatan siklon tersebut tiba di daratan untuk sistem mitigasi.
"Namun, meski prediksi siklon bisa dilakukan, masih ditemukan kesulitan karena beberapa siklon terkadang berbalik arah. Di samping itu, kesiapan mitigasi sendiri berbeda-beda di setiap daerah," urai dia.
Dengan demikian, dibutuhkan kerja sama yang lebih solid lagi antara BMKG yang punya early warning dan Pemda yang melaksanakan mitigasi di daerah masing-masing.
Dalam laman akun instagram @infobmkg, disebutkan bahwa saat ini siklon tropis Seroja terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Sumba atau dalam koordinat diketahui berada sekitar 275 km sebelah selatan - barat daya desa Waingapu.
Baca Juga: Wamen LHK: Vegetasi Pohon Bisa Minimalisir Bencana Banjir dan Longsor
Siklon bergerak dengan kecepatan 10km/jam ke arah selatan - barat daya.
Siklon Seroja membawa sejumlah dampak di wilayah Indonesia, antara lain hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang terhadap wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat. Serta dampak hujan sedang ke wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, dampak siklon berpotensi memunculkan gelombang laut setinggi 2 meter hingga 4 meter di perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan. Berdampak pula ke wilayah perairan selatan pantai Jawa hingga NTB. Termasuk pula di Samudera Hindia selatan P.Jawa hingga Bali, perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote.
Sedangkan perairan selatan NTB hingga Pulau Sumba, siklon seroja membawa potensi memunculkan gelombang laut setinggi 4 meter sampai 6 meter.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Wamen LHK: Vegetasi Pohon Bisa Minimalisir Bencana Banjir dan Longsor
-
Lembata Diterjang Siklon Tropis Akhirnya Diputuskan Tanggap Darurat Bencana
-
Sejak 2017 Siklon Tropis Selalu Terjang Indonesia, Seroja yang Terdahsyat
-
Presiden China Xi Jinping Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Bencana NTT
-
Ekor Siklon Tropis Seroja Bisa Ancam NTB dan Bali
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Bantul Tolak Sampah dari Luar Daerah: Fokus Benahi Sampah Sendiri, Ini Strateginya
-
Langit Jogja Akan Memerah, Gerhana Bulan Total Minggu Malam Bisa Dilihat Sempurna
-
3 Link DANA Kaget Aktif yang Bisa Diklaim Hari ini untuk Warga Jogja
-
Tol Jogja-Solo Padat Merayap, Lalin Naik Hampir 37 Persen Saat Libur Panjang Akhir Pekan
-
Populasi Kucing Liar Terkendali? Yogyakarta Gencarkan Sterilisasi Gratis di Gedung Pemerintah