Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 14 Mei 2021 | 19:00 WIB
Petuga memeriksa makanan yang membuat puluhan santri Putri Pondok Pesantren As Istiqom Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul keracunan pada malam takbiran Idulfitri 1442 Hijriah. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Malam takbiran, puluhan santri Putri Pondok Pesantren As Istiqom Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul keracunan. Puluhan santri tersebut diduga keracunan makanan yang dipesan dari sebuah rumah makan di Kapanewon Ponjong.

Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menuturkan, peristiwa keracunan tersebut terjadi pada Kamis (13/5/2021) siang, tetapi baru dilaporkan ke petugas pada Jumat (14/5/2021) siang menjelang Jumatan. Mendapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Playen 1 serta Dinas Kesehatan Gunungkidul.

"Kami langsung ke lokasi kejadian dan ambil sampel sisa makanan untuk kita kirim ke laboratorium," tutur Hajar, Jumat.

Hajar mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika pihak pondok pesantren memesan makanan untuk santap malam takbiran. Mereka memesan 480 porsi nasi boks berisi ikan nila bakar, sambal, dan lalapan. Pihak pondok pesantren memesan makanan pada Senin (10/5/2021) dan mengambilnya pada Rabu (12/5/2021) sore.

Baca Juga: Di Malam Takbiran, Lansia Ini Dipertemukan Kembali dengan Keluarganya

Jumlah keseluruhan nasi boks yang dipesan adalah 480 porsi. Masing-masing 380 porsi untuk santri, dan sisanya untuk keluarga ustaz. Semua nasi boks tersebut telah dimakan sebagai santapan buka puasa terakhir di pondok pesantren putri itu.

"Setelah makan itu tidak ada gejala apa pun. Santri biasa menggelar acara takbir," paparnya.

Namun Kamis siang usai salat Id, baru para santri merasakan ada gejala tidak enak pada perut mereka. Sejumlah santri langsung merasakan gejala diare dan ada lagi yang merasakan sakit perut, kram, ataupun muntah. Gejala yang dirasakan para santri memang berbeda-beda, tergantung daya tahan santri.

Para santri tersebut langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Para santri terpaksa dilarikan ke rumah sakit, masing-masing ke PKU Muhamadiyah Wonosari 5 orang santri, Rumah Sakit Nur Rohmah 18 santri, Klinik Wahyu Pratama 6 orang, dan sianya RSUD Wonosari.

"Total ada 160 santri yang keracunan. 1 orang masuk UGD dan opname. Namun yang lain sudah diperkenankan pulang," tambahnya.

Baca Juga: Sakit Hati, Jadi Motif MW Tusuk Bos Mebel saat Malam Takbiran

Hajar mengungkapkan, pihak rumah makan sudah datang menyampaikan permohonan maaf ke Pondok Pesantren. Mereka mengklaim, tidak ada unsur kesengajaan dalam musibah keracunan ini karena, kata mereka, proses memasak dilakukan seperti biasa.

Kepala Puskesmas Playen I dr Yolanda menerangkan, pihak puskesmas baru mendapatkan laporan sebelum salat Jumat. Pihaknya menyayangkan karena laporan terlambat, padahal seharusnya langsung dilaporkan ke puskesmas untuk pendataan dan sampling.

"Sampling yang terbaik adalah sampel yang segera," tandasnya.

Kontributor : Julianto

Load More