SuaraJogja.id - Baru-baru ini beredar sebuah video mengenai kemacetan parah di kawasan puncak hingga sempat jadi viral.
Seperti diketahui sebelumnya sebuah video yang beredar di sosial media menunjukkan kemacetan parah di kawasan puncak Bogor. Ribuan kendaraan baik motor maupun mobil mengular tak bergerak di kedua sisi jalan menuju dan dari kawasan Puncak.
Pemandangan yang tak lumrah itu pun sempat mendapat sorotan netizen. Tak sedikit yang menyayangkan situasi tersebut apalagi mengingat kondisi pandemi saat ini yang urung usai.
Belakangan, diketahui bahwa video kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor itu merupakan video lama bukan situasi terkini di kawasan tersebut.
Baca Juga: Warga Bogor Positif COVID-19 Kebanyakan Usia Produktif
Seperti dilansir dari akun Instagram @warung_jurnalis dilaporkan bahwa video yang tersebar itu apabila dikaitkan dengan situasi terkini di kawasan Puncak adalah hoaks.
Dari informasi yang disampaikan Kasatlantas Polres Bogor, video kemacetan di puncak Bogor itu video lama.
Fakta itu dikuatkan melalui unggahan teranyar di Instagram @tmcpolresbogor.
"Sesuai prosedur mimin konfirmasi kembali ke kasatlantas polres Bogoro @humaspolresbogor dan itu video lama. Seperti diposting di akun IG @tmcpolresbogor keadaan hari ini jauh lebih lengang dari itu," tulis keterangan unggahan @warung_jurnalis mengenai kondisi lalin di kawasan Puncak.
Sementara itu dikutip dari akun @tmcpolresbogor, dari pelaksanaan pengamanan jalur Puncak pada Minggu (16/05/2021) di titik-titik rawan kemacetan dimulai dari Simpang Gadog, Simpang Pasir Muncang, Simpang Pasir Angin, Simpang Megamendung, Simpang Pasar Cisarua, Simpang Jatiwangi, Simpang Taman safari, Simpang Gunung Mas, Simpang Masjid Attawun dan Perbatasan Rindu Alam, diinformasikan secara keseluruhan jalur Puncak saat ini terpantau normal kedua arah.
Baca Juga: Mayoritas Pasien Corona di Kota Bogor Usia Produktif
"Tidak terjadi kepadatan," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia