SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Pagi ini awan panas guguran dari Merapi kembali keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan bahwa awan panas guguran itu pada Kamis (20/5/2021) pagi. Luncuran wedus gembel itu teramati masih menuju ke arah barat daya.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 20 Mei 2021 pukul 08.30 WIB. Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya.
Dijelaskan Hanik awan panas guguran sejauh 1,8 kilometer itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 41 mm dan durasi 170 detik.
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (20/5/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tidak teramati adanya luncuran awan panas guguran yang muncul. Sejumlah guguran lava yang biasa muncul juga tidak tampak keluar dari puncak Merapi.
"Hanya visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
Meski tidak ada kemunculan dari awan panas guguran atau lava dalam periode pengamatan 6 jam tersebut. Sejumlah kegempaan masih tetap terus terjadi.
Mulai dari kegempaan guguran sejumlah 35 kali, lalu ada hembusan 3 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 5 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca Juga: Gunung Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar, Jarak Terjauh Capai 1 Kilometer
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Gunung Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar, Jarak Terjauh Capai 1 Kilometer
-
Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Sejauh 800 Meter ke Arah Barat Daya
-
Kubah Lava Gunung Merapi Terus Bertumbuh, Sektor Tengah Makin Tinggi
-
Update Merapi, Minggu Pagi Guguran Lava Pijar Meluncur Hingga 1 Km
-
Minggu Dini Hari, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1 KM
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Santap MBG, Puluhan Siswa SMA Muhammadiyah 7 Jogja Keracunan, Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan
-
Warungboto Jadi Percontohan, Pemkot Jogja Genjot Pengelolaan Sampah Organik di RTH Publik
-
Rebutan Vasektomi Gratis + Dapat Rp1 Juta? Fenomena KB Pria di Sleman Bikin Kaget
-
3 Link DANA Kaget, Cara Mudah Dapat Saldo Gratis Langsung Cair ke Rekening
-
Ngaku Keturunan HB VII, Pria di Jogja Tipu Warga dengan Surat Kekancingan Palsu