Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 16 Mei 2021 | 14:10 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Srumbung, Magelang, Jateng, Kamis (6/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi teramati 2 kali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 m serta 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 m kearah barat daya. [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.]

SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pijar pada Minggu (16/5/2021).

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.000 meter ke arah barat daya pada Minggu mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 28 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-9 mm selama 13-110 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm selama 9-22 detik, serta tiga kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama tujuh detik.

Pada Minggu pagi, asap kawah tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.

Baca Juga: 7 Kali Luncuran Lava Merapi Sejauh 1,8 Km Terjadi Dalam Waktu 6 Jam

Pada periode pengamatan Sabtu (15/5) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.

Baca Juga: Update Merapi, Teramati Wedhus Gembel dan Guguran Lava ke Arah Tenggara

Load More