SuaraJogja.id - Sejumlah nama yang diprediksi terjun pada kontestasi Pilpres 2024 terus mencuat seiring menghangatnya isu pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Selain santer nama pasangan Prabowo-Puan, muncul pula sosok Anies Baswedan-AHY.
Nama pasangan Anies Baswedan-AHY berhembus kencang setelah putra mahkota mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menyambangi Anies Baswedan awal Mei lalu di Balai Kota DKI Jakarta.
Meski AHY berkilah bahwa agendanya menemui Anies Baswedan bukan bicara soal politik praktis, tetapi nuansa pertemuan itu tampak kental terkait dengan agenda Pilpres 2024. Hal itu setidaknya berdasar penilaian Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari beberapa waktu lalu.
Munculnya pasangan calon Prabowo-Puan dan Anies-AHY yang belakangan kencang berhembus nyatanya juga disorot pegiat sosial media, Denny Siregar.
Melalui kicauannya di Twitter, Denny menyentil bab munculnya dua pasangan itu ke permukaan.
"Gua ga kebayang calon Pilpres 2024 hanya ada 2 pasangan yang disodorkan...Prabowo-Puan vs Anies-AHY," tulisnya, Jumat (28/5/2021).
"Mending gua golput aja dan alih profesi jadi youtuber kaya Atta Halilintar, bikin konten receh...," lanjutnya.
Tiga skenario
Qodari mengemukakan, setidaknya adanya tiga skenario calon kandidat yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Harmonis dengan Megawati, Gerindra Berpeluang Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024
Kandidat yang masuk dalam skenario pertarungan politik tersebut masih melibatkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak dipungkiri, bisa ikut kembali jika berpasangan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Qodari menjelaskan pasangan Jokowi-Prabowo bisa saja tercipta dan akan melawan kotak kosong. Lantaran, Jokowi masih bisa berupaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden hingga tiga periode melalui amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
"Tentunya ini akan terjadi, apabila amandemen masa jabatan bisa tiga periode dan kalau ini terjadi akan melawan kotak kosong," jelas Qodari dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (8/5/2021).
Kemudian untuk skenario kedua, yakni Prabowo melawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Qodari skenario itu sangat berpeluang besar, karena Prabowo hanya membutuhkan satu partai untuk memenuhi batas minimal kursi partai pengusung calon presiden.
Sementara, Anies pun kerap masuk peringkat tiga besar sebagai tokoh yang paling populer untuk kandidat Pilpres 2024.
"Dia Gubernur DKI Jakarta maka popularitas Anies ini akan bisa dipertahankaan secara ajeg, ada Covid-19, enggak ada Covid-19 itu dia akan terus tinggi publikasinya," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November